Pameran ini tidak hanya menampilkan lukisan dan karya tekstil, tetapi juga dokumentasi perjalanan spiritual dan estetika sang seniman. "Double Flame" menjadi manifestasi dari dua api: semangat seni dan semangat hidup yang menyatu dalam diri Uut.
Warisan Budaya yang Relevan hingga Kini
Meski telah tiada selama hampir tiga dekade, warisan yang ditinggalkan Uut tetap relevan. Ia bukan sekadar ayah dari seorang selebriti, melainkan figur seniman yang mengabdikan hidupnya untuk kebebasan ekspresi dan pelestarian budaya.
Warisan ini menjadi semakin nyata ketika anak perempuannya, Luna Maya, memilih untuk menyisipkan elemen budaya Jawa dalam hari paling sakral dalam hidupnya.
Dalam dunia yang semakin modern dan global, kisah seperti milik Uut Bambang Sugeng menjadi pengingat penting tentang pentingnya menjaga akar budaya sambil tetap terbuka terhadap lintas budaya. Ia adalah simbol dari Indonesia yang plural dan berbudaya, serta figur ayah yang inspiratif.