Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa yang berbahaya bukan AI, melainkan manusia yang tengah diprogram oleh AI.
"Karena yang paling berbahaya bukan AI-nya, tapi manusia yang tak sadar sedang diprogram olehnya.
Kita bilang “menggunakan AI”, padahal justru sedang digunakan AI," katanya melalui akun media sosial pribadinya.
Kun Wardana juga mengingatkan bahwa kesadaran nuntuk menghadapi teknologi juga tidak kalah penting untuk menjadi perhatian saat ini.
"Maka penting bukan hanya belajar teknologi, tapi belajar kesadaran, agar kita tak cuma jadi pengguna cerdas, tapi pemimpin di era digital yang tak kehilangan arah jiwa," katanya memungkasi.