Belum Semua Warga Jakarta Buang Hajat Gunakan Septik Tank, Ini Alasannya

Sabtu 03 Mei 2025, 19:42 WIB
Ilustrasi: Aliran sunga yang dipenuhi oleh limbah rumah tangga di permukiman padat penduduk, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi: Aliran sunga yang dipenuhi oleh limbah rumah tangga di permukiman padat penduduk, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Program hadirnya sanitasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tampaknya membawa dampak positif bagi beberapa daerah.

Khususnya pembuangan limbah kotoran ke sungai, kini tak lagi dilakukan oleh warga Jakarta. 

Saat dilakukan peninjauan langsung ke daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat tampak warga kini memilih menggunakan septik tank dalam pembuangan limbah kotoran, baik buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

Baca Juga: 2 Remaja Pelaku Tawuran Tabrak Tiang Listrik saat Dikejar Polisi

Ketua RT 7 Tanjung Duren utara, Ali (53 tahun) menyampaikan, pengalihan menggunakan septik tank sudah lama dilakukan sejak himbauan dari pemerintah mereka terima. 

“Kalau buang ke kali itu sudah lama sekali, kayaknya 6 tahun yang lalu terakhir kali. Kita sudah himbau dan ajak warga dan dijamin di daerah sini semua sudah menggunakan septik tank,” jelasnya. 

Namun di sisi lain, di kawasan Pekojan Jakarta Barat, masih terlihat beberapa pipa terhubung langsung ke Sungai Ciliwung.

Baca Juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 143 Kg Ganja di Tangerang, Dua Tersangka Ditangkap

Kendati belum menyentuh semua warga, mereka mengaku bahwa saat ini sudah beralih menggunakan septik tank dalam mengelola limbah kotoran.

Ketua RT 02 Pekojan, Rusti (39 tahun) menyampaikan bahwa ia bersama warganya sudah beralih menggunakan septik tank. 

“Kita sudah pakai septik tank dan sudah lama gak buang ke sungai. Ini dilakukan pun biar sama-sama enak kebersihan lingkungannya,” katanya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Mengamankan 2 Tersangka Tindak Pencucian Uang, Salah Satunya WNA

Warga lain, Rusli (52 tahun) menyampaikan bahwa pembuangan langsung ke sungai dulunya digunakan oleh beberapa kamar mandi umum. Namun kini, kamar mandi umum yang tersedia juga sudah beralih menggunakan septik tank.

Di sisi lain, Ojan 37 tahun menyampaikan pembuangan limbah kotoran langsung ke sungai masih dilakukannya. Hal tersebut terjadi karena faktor ekonomi yang dihadapinya. 

“Saya hidup berdua sama cucu, pagi sampai malam ditinggal ngojek, juga terkadang kalau pulang langsung tidur. Jadi selain karena ekonomi juga karena tidak kepikiran mau menggunakan septik tank. Kalau pemerintah bisa bantu saya menunggu itu saja,” jelasnya (CR-1)

Berita Terkait

News Update