MUI Serukan Konsolidasi Internasional di Samping Kampanyekan Boikot Tanggapi Penyerangan Kembali Israel ke Gaza

Kamis 20 Mar 2025, 16:11 WIB
Ketahui produk Israel yang diboikot di Indonesia sesuai fatwa MUI. (Foto: Ist)

Ketahui produk Israel yang diboikot di Indonesia sesuai fatwa MUI. (Foto: Ist)

POSKOTA.CO.ID - Serangan udara Israel kembali dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2025 di seluruh wilayah Gaza. Kejadian itu diperkirakan telah menewaskan 414 jiwa dan melukai 660 warga Palestina.

Dalam laman resminya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya ratusan warga Palestina setelah dibunuh dengan keji oleh Israel.

Bahkan, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan bahwa perbuatan Israel ini sangat nista dan pengecut.

Baca Juga: Hindari Kurma Israel Selama Ramadhan yang Diharamkan MUI, Begini Cara Memeriksanya

MUI Tekankan Konsolidasi Internasional

"Niat busuk Israel tidak saja untuk menghancurkan Gaza secara keseluruhan akan tetapi juga memperpanjang krisis dunia bidang kemanusiaan," katanya, Rabu, 19 Maret 2025.

Selain itu, MUI serukan konsolidasi internasional secara global, termasuk negara-negara yang telah memberikan dukungan kepada Palestina selama ini.

Hal tersebut harus segera dilakukan untuk melindungi warga Palestina. Menurut MUI, tidak perlu menunggu bukti dan waktu lebih lama lagi untuk menghentikan agresi Israel ke Palestina.

Menurut MUI, setidaknya konsolidasi internasional tersebut harus segera dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal.

Baca Juga: Tak Setuju Dana Makan Bergizi Gratis Diambil dari Dana Zakat, Begini Penjelasan MUI

Pertama, untuk menjaga secara pasti dan terukur bagi keberlangsungan dan kesempurnaan implementasi perjanjian gencatan senjata.

Kemudian untuk melindungi warga Gaza dan warga Palestina secara umum dari aksi brutal dan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Selanjutnya jika mengingat situasinya yang sangat mendesak, maka dibutuhkan resolusi darurat PBB yang mengikat untuk segera mengirimkan pasukan melindungi warga Gaza dan Palestina dari genosida.

Juga mendesak diberlakukannya fatwa ICJ dan ICC agar Israel dikenakan sanksi internasional, dan menangkap Benyamin Netanyahu dan yang terlibat dalam kejahatan terhadap warga Gaza dan Palestina.

Baca Juga: Gus Miftah Hinakan Penjual Es Teh, Begini Tanggapan MUI

Selain itu, MUI juga berharap kepada pemerintah Indonesia untuk memainkan peran yang lebih terukur untuk membantu Palestina.

Antara lain dengan cara mendesak Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel untuk menjunjung tinggi gencajatan senjata, HAM dan kedaulatan Palestina.

"Kepada umat Islam khususnya, sesuai dengan keputusan Ijtima Ulama Fatwa MUI, wajib hukumnya membela dan membantu Palestina," tegasnya.

Prof Sudarnoto menyampaikan, bentuk membela dan membantu Palestina antara lain, dengan boikot produk terafiliasi Israel, intensif beri bantuan finansial dan aksi damai.

Baca Juga: Hampir Setahun Genosida di Gaza, Palestina, MUI Serukan Kepada Masyarakat Indonesia Terus Boikot Produk-produk yang Terafiliasi ke Israel

Sebelumnya pada Jumar, 14 Maret 2025, MUI menerema kunjungan dari Serikat Mahasiswa Untuk Rakyat Palestina (SMURP).

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Bunyan Saptomo mengatakan, kunjungan dari SMURP tersebut bertujuan untuk menyampaikan pernyataan sikap serta seruan untuk boikot Israel.

"Mereka menyampaikan pernyataan sikap yang mendukung MUI untuk terus memboikot Israel. Rujukan Mereka adalah daftar yang dikeluarkan oleh Yayasan Konsumen Muslim Indonesia," jelasnya.

Kemudian, dia menyarankan agar melakukan aksi nyata yang lebih massif, dan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait agar gerakan yang diusulkan dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya menyarankan agar mereka melakukan kegiatan kampanye atau demo boikot secara damai. Juga memanfaatkan media sosial dengan maksimal untuk mengkampanyekan seruan tersebut," ungkapnya.

"Tidak lupa, teman teman juga harus berkoordinasi dengan Boikot, Divestasi, dan Sanksi serta aktif melakukan pengumpulan dana kemanusiaan untuk Palestina," pungkasnya.

Berita Terkait

News Update