Pemkot Bandung Targetkan 700 RW Masuk Kawasan Bebas Sampah Pada Akhir Tahun

Senin 03 Mar 2025, 11:56 WIB
Ilustrasi pengelolaan sampah yang dilakukan warga Kota Bandung. (Sumber: Dok. Diskominfo Kota Bandung)

Ilustrasi pengelolaan sampah yang dilakukan warga Kota Bandung. (Sumber: Dok. Diskominfo Kota Bandung)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengakselerasi upaya pengelolaan sampah di seluruh wilayah Kota Bandung. Salah satu fokus utama adalah penanganan sampah di Flyover Ciroyom, yang belakangan menjadi sorotan karena tumpukan sampah yang semakin mengganggu.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan, masyarakat sekitar harus ikut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan area tersebut.

"Kami sudah berupaya membersihkan, tapi kalau masih ada yang membuang sampah sembarangan, masalah ini akan terus berulang. Saya akan berbicara dengan pihak kewilayahan untuk mencari solusi terbaik," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin, 3 Maret 2025.

Selain Flyover Ciroyom, Pemkot Bandung juga menggelorakan pembentukan RW Kawasan Bebas Sampah (KBS) sebagai langkah strategis dalam mengurangi volume sampah.

Baca Juga: 7 Negara dengan Durasi Puasa Tercepat Tahun 2025

"KBS ini minimal harus mengolah 30 persen sampah yang masuk. Saat ini kita masih mengejar target itu," katanya.

Pemkot menargetkan pembentukan 700 KBS hingga akhir tahun. Dari total sampah yang dihasilkan, rencana pengelolaannya adalah 25 persen dimusnahkan, 25 perzen diolah kembali, dan sisanya 50 persen baru dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dengan cakupan 1.597 RW di Kota Bandung, pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada TPA serta mempercepat penerapan sistem pengolahan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Selain itu, Pemkot Bandung juga telah meluncurkan mobil Pacman untuk mengangkut sampah sampah yang bertebaran di jalanan kota.

Baca Juga: Tragedi di Puncak Carstensz: Fiersa Besari Ungkap Kondisi dan Sampaikan Ucapan Duka Cita

Farhan juga menambahkan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan program pengelolaan sampah.


Berita Terkait


News Update