Perjalanan Terakhir Lilie Wijayanti: Mamak Pendaki yang Gugur di Puncak Carstensz Bersama Sang Sahabat

Senin 03 Mar 2025, 11:32 WIB
Salahsatu korban, Lilie Wijayanti Poegiono, yang akrab disapa "Mamak Pendaki" yang dinyatakan tewas Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid di Papua bersama seorang sahabatnya. (Sumber: Capture Media Sosial Mamak Pendaki)

Salahsatu korban, Lilie Wijayanti Poegiono, yang akrab disapa "Mamak Pendaki" yang dinyatakan tewas Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid di Papua bersama seorang sahabatnya. (Sumber: Capture Media Sosial Mamak Pendaki)

POSKOTA.CO.ID - Kabar duka menyelimuti kegiatan alam bebas mengenai insiden di Puncak Carstensz, Papua yang mengakibatkan dua korban jiwa, yaitu Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.

Keduanya merupakan sahabat sejak dahulu dan kisahnya tragis meninggal di pendakian terakhir mereka.

Salahsatu korban, Lilie Wijayanti Poegiono, yang akrab disapa "Mamak Pendaki", merupakan seorang perancang busana asal Bandung dengan kecintaan mendalam terhadap alam dan dunia pendakian.

Sejak masa sekolah menengah atas (SMA) dan kuliah, Lilie telah aktif dalam kegiatan pendakian gunung, menjadikannya bagian integral dari hidupnya.

Baca Juga: Tragedi di Puncak Carstensz: Fiersa Besari Ungkap Kondisi dan Sampaikan Ucapan Duka Cita

Pada akhir Februari 2025, Lilie bersama timnya memulai ekspedisi menuju Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid di Papua, puncak tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut. Pendakian ini dikenal dengan tantangan ekstrem, termasuk cuaca yang tidak menentu dan medan yang sulit.

Pada 1 Maret 2025, saat tim mencapai ketinggian sekitar 4.700 meter, cuaca memburuk secara drastis dengan turunnya badai salju yang lebat. Kondisi ini menyebabkan suhu turun drastis dan visibilitas menurun tajam.

Di tengah situasi tersebut, Lilie mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian akut, yang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala hebat, mual, dan kelemahan fisik.

Tim berusaha memberikan pertolongan pertama dan melindungi Lilie dari paparan cuaca ekstrem. Namun, kondisi yang semakin memburuk dan keterbatasan peralatan medis di ketinggian tersebut membuat upaya penyelamatan menjadi sangat sulit. Setelah berjuang melawan hipotermia dan komplikasi AMS, Lilie dinyatakan meninggal dunia di lokasi tersebut.

Kabar duka ini menyebar cepat di kalangan komunitas pendaki dan pecinta alam Indonesia, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan-rekannya. Semangat dan dedikasi Lilie dalam mengejar passion-nya di dunia pendakian menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Baca Juga: Kondisi Terkini Fiersa Besari Pasca Pendakian Maut Puncak Carstensz


Berita Terkait


News Update