"Jika dokter memberikan lampu hijau untuk berpuasa, maka ibu hamil tetap harus memperhatikan pola makan dan asupan nutrisi yang cukup agar tidak berdampak buruk pada kehamilan," papar dr. Zaidul Akbar dalam kanal YouTube pribadinya yang sudah diikuti 1,1 juta subscriber.
Dampak Puasa Terhadap Ibu Hamil
Ibu hamil memiliki kebutuhan gizi yang lebih tinggi karena harus memenuhi kebutuhan dirinya sendiri serta janin dalam kandungan.
Ketika ibu hamil berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut dr Zaidul, yakni sebagai berikut.
1. Asupan Nutrisi
Saat berpuasa, ibu hamil harus memastikan asupan makanan saat sahur dan berbuka mengandung nutrisi yang seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Mengonsumsi makanan bergizi tinggi sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan perkembangan janin.
2. Risiko Dehidrasi
Kurangnya asupan cairan saat berpuasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang berisiko menurunkan volume darah dan mengurangi suplai oksigen ke janin.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memastikan minum cukup air saat sahur dan berbuka untuk menghindari dehidrasi.
3. Pengaruh terhadap Aliran Darah
Puasa dapat menyebabkan penyempitan aliran darah, yang pada beberapa kasus dapat berdampak pada suplai nutrisi dan oksigen ke janin.
Jika ibu hamil merasa pusing, lemas, atau mengalami tanda-tanda komplikasi, maka sebaiknya segera membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
4. Dampak terhadap Janin
Apabila ibu tetap ingin berpuasa, penting untuk memantau kondisi janin. Jika ada tanda-tanda penurunan gerakan janin atau keluhan lain yang tidak biasa, segera periksakan ke dokter.
Dalam beberapa kasus, puasa dapat menyebabkan berat badan janin tidak bertambah sesuai yang diharapkan.
Baca Juga: Penjelasan Mengenai Hukum Gosok Gigi atau Bersiwak Saat Puasa Ramadhan