Saat korban sudah mulai melakukan pembayaran, pelaku akan mengatakan bahwa mereka perlu menghubungi admin yang berbeda, yang katanya akan menangani transaksi secara pribadi.
Setelah itu, korban akan diarahkan untuk mentransfer uang dalam jumlah yang lebih besar, dan akhirnya terjebak dalam penipuan tersebut.
Modus ini sering dimulai dengan janji komisi kecil, lalu berkembang menjadi penipuan yang lebih besar.
2. Penipuan dengan Tawaran Investasi
Penipuan melalui Telegram juga sering menggunakan modus investasi yang menawarkan keuntungan atau profit yang sangat besar.
Misalnya, ada penawaran investasi dengan janji bisa menghasilkan uang hingga 500 persen dari modal yang ditanamkan.
Penipuan ini biasanya menjanjikan profit yang terlalu besar untuk menjadi kenyataan, karena pada umumnya investasi yang sah memiliki return yang lebih realistis.
Sebagai contoh, ada grup Telegram yang mengatasnamakan diri "Hindrawan Investing".
Di grup tersebut, mereka mengaku menawarkan investasi dengan jaminan keuntungan besar.
Mereka bahkan mengaku bekerja sama dengan artis terkenal sebagai jaminan kepercayaan.
Tentu saja, hal ini bertujuan untuk meyakinkan calon korban agar berinvestasi dalam jumlah besar. Namun, pada akhirnya, ini hanya modus untuk menarik uang korban.
Modus ini seringkali dimulai dengan penawaran investasi kecil yang tampak menguntungkan.
Namun begitu korban mulai tertarik dan menyetor uang, mereka akan diminta untuk menginvestasikan lebih banyak lagi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.