POSKOTA.CO.ID - Generasi Z atau Gen Z, yang lahir pada 1997 hingga 2012, memiliki kekhawatiran tersendiri soal kepemilikan rumah. Mereka cemas tidak mampu memiliki rumah idaman di masa depan.
CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, mengakui ada kekhawatiran tersebut di kalangan Gen Z. Namun ada hal yang bisa membantu mengatasi persoalan ini.
Menurut Ali, diperlukan gambaran tentang market properti kalangan Gen Z, sehingga bisa menjadi referensi bagi pengembang dalam menyediakan rumah untuk mereka.
Karena itu, ajang penghargaan Golden Property Awards (GPA) The People's Choice 2024 juga memasukkan unsur tersebut untuk memberi gambaran market Gen Z di sektor properti.
"Kami memberi gambaran untuk mengetahui Gen Z ini pasarnya di mana. Di setiap momentum GPA The People's Choice, kami memasukkan unsur seperti itu. Ada milenial dan juga Gen Z. Jadi kami juga melihat nilai-nilai kewajaran untuk mewakili Gen Z dalam memiliki hunian," tuturnya dalam konferensi pers GPA The People's Choice 2024 di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.
GPA The People's Choice 2024 diselenggarakan oleh Rumah123 dan Indonesia Property Watch. Ini adalah ajang penghargaan pertama dan satu-satunya di bidang properti berbasis suara konsumen.
Ajang penghargaan tersebut menggunakan sistem voting atau pengambilan suara konsumen untuk menentukan peraih penghargaan. Total ada 220 ribu lebih pemilih yang menyampaikan suaranya dengan total perolehan lebih dari 400 ribu voting. Ini jauh melampaui target 130 ribu voting yang berlangsung dari 11 Juni sampai 11 Juli 2024.
"Kami menampung suara-suara dari berbagai konsumen termasuk Gen Z. Jadi ada unsur yang mewakili Gen Z agar mereka bisa memilih rumah yang berkualitas. Dan kami, IPW, juga memberikan hasil riset untuk para stakeholder sehingga bisa memantau seperti apa perkembangan properti," papar Ali.
Dia menambahkan, pengambilan suara ini menyebar ke seluruh konsumen. Bahkan kalangan yang berusia 21 hingga 40 tahun juga banyak memberikan voting.
"Kalau kita lihat, konsumen kita itu arahnya ke Gen Z. Dulu kan milenial, sekarang Gen Z sudah mulai. Banyak dari Gen Z dan milenial yang ikut memberikan voting," jelasnya.
Menurut Ali, Gen Z saat beli rumah tidak semata-mata mempertimbangkan harga yang murah, tapi juga kedekatan dengan tempat kerja dan akses. "Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah akses, apakah TOD (Kawasan Berorientasi Transit) atau commuter line. Ini jadi pertimbangan," kata dia.