Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd
Jamaah ‘Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Tatkala datang perintah dari Allah kepada nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra nya Ismail AS melalui mimpi, lalu nabi Ibrahim pun berdialog dengan putranya sebagaimana diabadikan dalam al-qur’an :
قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Dia (Ibrahim) berkata, Hai anakku sesungguhnya aku bermimpi dalam tidurku bahwa aku menyembelihmu bagaimana pendapatmu? Ismail menjawab, Hai ayahku kalau itu perintah Allah maka laksanakanlah.insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar (Alquran surat as-Shaffat ayat 102:)
Sungguh dialog yang yang penuh makna antara ayah yang soleh dengan anak yang soleh dalam rangka melaksanakan perintah Allah. Tatkala sang ayah ikhlas menjalankan perintah Allah dan anakpun ikhlas menuruti perintah ayahnya. Dan akhirnya Allah mengganti penyembelihan Ismail AS dengan seekor domba.
وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besa
(Surat As-Saffat Ayat 107)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd
Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Ketika Ibrahim menjalankan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail AS, bukan tanpa rintangan. Sang Iblis laknatullah mulai memainkan perannya sebagai penggoda. kemudian berani mendekati Ibrahim. Dibujuknya agar membatalkan penyembelihan anaknya yang tercinta dan satu-satunya itu. Ibrahim yang sudah bulat dalam keyakinan itu tentu marah. Syetan pun dia usir (lempar). Itulah tempat pelemparan pertama yang dikenal dengan “Jumrah Ulaa”. Setan itu bersikukuh menggoda. Ibrahim yang sudah berjalan itu didekati lagi dengan godaan yang sama. Ibrahim pun merespons dengan tegas, bahkan keras (dilempar). Itulah jumrah wustho (pertengahan). Rupanya setan belum juga menyerah. Diikuti terus dengan rayuan dan godaan yang sama. Tapi Ibrahim tidak bergeming dan tergoda sedikit pun. Malah kembali dilempar di tempat yang ketiga. Itulah yang kita kenal dengan Jumrah Aqabah.