DALAM tiga bulan terakhir, masyarakat di berbagai wilayah di Jabodetabek terbiasa dengan adanya penjual minuman teh manis di pinggir jalan, gang maupun di permukiman padat penduduk.
Fenomena ini tidak lepas dari mulai maraknya minuman teh manis dengan tulisan berlogo ‘Teh Manis Solo’.
Semula penjualan teh manis Solo ini seperti penjualan minuman yang lainnya.
Namun, siapa sangka dalam hitungan hari dan minggu penjualannya makin meningkat drastis.
Peningkatan penjualan yang drastis dalam waktu singkat ini membuat heboh masyarakat.
Pasalnya, pencipta ide awal teh manis Solo itu membuat terobosan menarik dengan kata-kata “Legit, Kenal, Sepat, Wangi dan Pakai Asli Gula”.
Siapa sangka, slogan tersebut benar-benar membius masyarakat untuk mencoba minum teh manis khas Solo tersebut.
Lama-kelamaan teh manis Solo pun mendapat hati di masyarakat.
Tidak mengherankan jika dalam waktu singkat sudah bertaburan ratusan pedagang teh manis dadakan di pinggir-pinggir jalan.
Pengusaha teh manis Solo pun kewalahan menerima banyaknya permintaan untuk menjadi partner atau rekanan bisnis alias waralaba dari ‘Teh Manis Solo.
Yang menggeltik, ternyata saat ini bermunculan nama teh manis, seperti Chah Solo, Wong Solo, Mama Solo dan nama kota lainnya seperti Teh Manis Bandung, Teh Manis Jakarta, Teh Manis Jogya dan lainnya.