Harga Daging Sapi Kembali Melambung Tinggi, Pedagang di Pasar Tomang Barat Ngeluh Sepi Pembeli

Minggu 28 Feb 2021, 16:43 WIB
Jay (43) penjual daging sapi di pasar kopro. (Cr01)

Jay (43) penjual daging sapi di pasar kopro. (Cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga daging sapi dan ayam di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat mengalami kenaikan.

Jay (43) pedagang daging sapi di Pasar Kopro mengatakan bahwa harga daging sudah mulai naik sejak sebelum natal tahun 2020.

"Saat ini si harga emang udah naik sebelumnya. Udah naik dari natalan, sebelum natalan itu udah naik, harganya terlalu tinggi," ujarnya kepada poskota, Minggu (28/02/2021).

Baca juga: Harga Daging Melonjak, DPRD Banten akan Ajukan Audiensi dengan Kemendag

Harga daging di pasar Kopro saat ini mencapai 130 ribu perkilo. Sebelum terjadi kenaikan, harga daging hanya berkisar 120 ribu.

Jay menjelaskan bahwa kenaikan harga daging di pasar Kopro biasanya akan naik lagi jelang puasa dan lebaran.

"Biasa gak banyak si paling 1 persen lah. Biasa mau jelang lebaran emang naik, mau puasa naik mau lebaran naik lagi," paparnya.

Sementara itu, ditemui terpisah pedagang ayam di pasar Kopro, Akew (64) mengatakan harga daging ayam juga turut mengalami kenaikan.

Baca juga: Harga Daging Sapi Melejit, Gapenda Mengadu ke DPRD Banten: Jangan Disamakan dengan Jakarta

Kenaikan tersebut terjadi sekitar tiga minggu yang lalu. Kenaikan harga daging ayam tersebut terjadi secara bertahap.

"Perkilonya 35 ribu. Ada kenaikan dikit. Sebelummya 30 ribu, dari kemarin udah 3 minggu yang harga 30 ribu," jelasnya.

Sementara itu, lanjut Jay, kenaikan harga daging di pasar Kopro tentu sangat mempengaruhi tingkat daya beli konsumen.

"Banyak keluhan. Ya ukuran mereka tuh biasa beli sekilo paling setengah kilo. Kaya rumah-rumah makan juga komplain harga terlalu tinggi. Mereka biasa ambil 10 kg paling ambil 7 kg," tukasnya.

Adapun penjualan daging menurun drastis, sehingga selain keluhan dan komplain dari pelanggan, ia mengaku bahwa penjualan dagingnya itu merosot hingga 60 persen.

Baca juga: Harga Daging Melonjak, DPRD Banten akan Ajukan Audiensi dengan Kemendag

Hal itu tentunya lantaran adanya pandemi Covid-19 dan tentunya juga karena kenaikan harga daging pada sebelum natal 2020.

"60 persen, dari semenjak corona 60 persen," kata Jay.

Jay mengatakan meski harga daging saat sebelum pandemi Covid-19 masih berkisar 120 ribu perkilo, namun penjualan di rumah-rumah makan cukup tinggi.

"Harga 120 ribu (perkilo), cuma penjualan kaya di rumah-rumah makan itu lumayan tinggi," jelasnya.

Baca juga: Kebutuhan Konsumsi Daging Sapi di Banten Capai 32.000 Ton, Semua Dipasok Feedloter

Selain itu, Jay mengaku bahwa pasokan daging yang ia jual mengalami penurunan yang cukup drastis. Biasanya ketika keadaan masih normal, ia memasok daging hingga mencapai 1 sampai 2 Kwintal.

"Paling sekarang 60 Kilogram sampai 40 Kilogram, kadang 30 Kilogram, semenjak corona. Ditambah lagi kemarin ada kenaikan harga udah makin drasris turun," tandasnya. (cr01/tha)

Berita Terkait

News Update