Guru Honorer di Kota Serang Menggagas Komunitas Taman Kreatif untuk Mendedikasikan Diri Terhadap Lingkungan

Minggu 28 Feb 2021, 17:30 WIB
Akhyar, penggagas kampung wisata Pipitan (Luthfi/kontributor)

Akhyar, penggagas kampung wisata Pipitan (Luthfi/kontributor)

"Pasar digital ini kami laksanakan bekerjasama dengan Genpi serta komunitas lainnya," jelasnya.

Selain kegiatan pameran, pihaknya juga menyediakan kegiatan pengolahan sampah menjadi produk UMKM juga masih terus dilakukan. Sampah-sampah warga yang bisa didaur ulang diberikan kepada kami, kemudian kami olah menjadi kerajinan.

"Sementara untuk sampah organik, dikelola oleh pihak ketiga yang setiap minggu datang. Sedangkan sampah yang non organik diangkut oleh DLHK. Jadi sekarang pengelolaan sampah sudah baik di sini," ungkapnya.

Baca juga: Gegara Mengolah Sampah Impor, Desa Bangun di Mojokerto Sempat Membuat Heboh, Kini Ada Solusi dari Kementerian LHK 

Akhyar menjelaskan, dari pengembangan kampung wisata yang dilakukannya, sudah hampir terbentuk sebanyak 21 UMKM di RT 04 ini, dari mulai budidaya taman hias, pot bunga, daur ulang sampah, jasa ojek, sembako sampai percetakan.

"Jadi alhamdulilah secara perekonomian warga juga terbantu, belum lagi kalau ada rombongan anak-anak sekolah yang melakukan fild trip ke sini," ucapnya.

Namun kini, tambahnya, karena masa Pandemi Covid-19, semua kegiatan dan kreativitas warga yang mengundang kerumunan warga dihentikan sementara.

"Kami hampir total berhenti beroperasi, tidak ada kegiatan," tambahnya.

Baca juga: Jakarta Bakal Miliki Kawasan Agro Eduwisata Ramah Anak, Alternatif Belajar di Alam Penuh Keseruan

Akhyar menceritakan, proses dalam menjalankan kampung wisata ini banyak pahit getirnya. Tapi kemudian karena dirinya terus mensosialisasikan kepada warga pentingnya menjaga lingkungan agar tetap nyaman, asri dan aman akhirnya perlahan-lahan mereka mau menerima program yang ditawarkan.

"Sekarang mah alhamdulilah warga di sini sudah hampir sadar wisata semua. Bahkan mereka melakukan pengecekan rumah masing-masing, ada yang bernuansa batik, cinta sampai membentuk gang tangguh Covid-19," ujarnya.

Akhyar merasa bersyukur kondisi kampung wisata Pipitan ini sudah tertata dengan rapih dan mendapat perhatian dari pemerintah. Bangunan di sini semuanya hibah dari pusat, provinsi dan kota, yang dibangun pada Desember 2020 lalu.

Berita Terkait

News Update