JAKARTA – Sebanyak 1.912 ibu rumah tangga di Kota Cilegon hamil di masa pandemi Covid-19 (Virus Corona). Angka ibu hamil sejak Febuari hingga April 2020 tercatat dengan usia wanita hamil berkisar di usia 20 hingga 45 tahun. Jumlah itu besar, tapi menurun dibandiung bulan yang sama pada 2019.
"Dari data yang kami miliki, pada Febuari ada sekitar 688 wanita hamil, Maret ada 681 wanita hamil dan April ada 543 wanita hamil," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cilegon dr Arriadna kepada wartawan, Jumat (29/5/2020).
Meski demikian, kata Arriadna, angka ibu hamil tahun 2020 ini, mengalami penurunan bila dibandingkan bulan yang sama di tahun 2019. Jumlah ibu hamil pada periode yang sama sebelum terjadi pademi Covid-19 tercatat mencapai 2.073 orang.
"Justru menurun di 2020. Kalau di Febuari 2019 wanita hamil mencapai 702 perempuan, maret mencapai 727 perempuan dan april mencapai 644 perempuan," kata pejabat Eselon II yang akrab disapa Nana.
Lebih lanjut, Nana mengungkapkan, salah satu faktor terjadinya penurunan wanita hamil di Cilegon, karena kecenderungan para wanita telah mematuhi dan mengikuti anjuran untuk KB (keluarga berencana).
"Angka menurun karena kecenderungan para ibu rumah tangga ini telah mematuhi dan mengikuti anjuran untuk KB," katanya.
Berbeda dengan pernyataan Kadinkes, Kepala DP3AKB Kota Cilegon Heni Anita Susila menjelaskan, salah satu faktor utama menurunnya tingkat kehamilan di Cilegon ini, lantaran kaum perempuan ini mengalami stres menghadapi kondisi masa pademi covid-19.
Selain itu, adanya penyakit bawaan mulai dari penyakit diabetes hingga adanya ketakutan kaum wanita untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
"Selain mengkuti program KB, faktor utama menurunnya angka kehamilan disebabkan dampak pandemi Covid-19. Kami tidak akan bosan-bosan untuk memberikan himbauan kepada kaum wanita agar tetap menjaga auto imun agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (haryono/win)
