Tunisia Tampung 40 Pengungsi Asal Afrika, Setelah Terdampar Dua Minggu

Rabu 01 Agu 2018, 15:18 WIB

TUNISIA – Tunisia izinkan kapal berisi 40 warga Afrika untuk berlabuh dinegaranya, setelah terkatung-katung  selama dua minggu diperairan. Persoalan pengungsi asal Afrika yang datang menggunakan kapal terus mengemuka sampai kini. Pemerintah Italia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB atau UN) untuk mendirikan  pusat penanganan migran  di Afrika. Tujuannya untuk menghentikan gelombang pencari suaka yang pergi meninggalkan benua itu dan melintasi perairan Libya, serta mencanangkan hidup baru di Eropa Barat. Monji Slim, pejabat dari misi kemanusiaan palang merah internasional Bulan Sabit Merah (ICRC) menyatakan seperti dikutip Reuters, "Kapal ini tiba Rabu (01/08/2018) di Pelabuhan Zarzis dan di antara pengungsi terdapat dua perempuan hamil." Sembari menunggu kapal dibolehkan merapat untuk buang sauh, sejumlah bantuan dalam bentuk makanan dan obat-obatan telah terlebih dahulu diberikan ke atas geladak. Sampai saat diselamatkan oleh pihak Tunisia, belum diketahui negara asal para pengungsi lewat lautan tadi. Sementara tujuan akhir dari kapal pengungsi juga belum jelas, namun ditengarai tetap merujuk ke kawasan Eropa Barat. Dan saat ini, pemerintah Italia memutuskan untuk menutup sejumlah pelabuhan bagi kepentingan kapal-kapal amal yang beroperasi di Laut Tengah. Hanya kurun Juni 2018 saja, tercatat 80 imigran asal Afrika yang meninggal akibat kapal tenggelam di perairan Tunisia. Pelabuhan negara ini adalah persinggahan yang paling memungkinkan didarati atau disinggahi di kawasan Afrika Utara. Terlebih penjaga pantai Libya menggunakan pasukan bersenjata untuk memperketat pengawasan. Pemberangkatan para migran Afrika ke Eropa lewat lautan pun dilakukan melalui Tunisia.(tri)

Berita Terkait

News Update