Militer Israel Kembali Tembak Mati Tujuh Warga Palestina

Sabtu 07 Apr 2018, 12:26 WIB

PALESTINA –  Militer Israel menembak mati 7 orang warga Palestina dan melukai ribuan lainnya. Insiden tersebut terjadi kala puluhan ribuan warga Palestina menggelar demo menuntut dikembalikannya hak pengungsi. Ke-7 orang tersebut teridentifikasi sebagai Osama Qdeih, Majdi Ramadan Shbat, Hussein Madi, Ibrahim Al-Ourr, Sidqi Abu Outewi, Mohammed Hajj Saleh, dan Alaa al-Zamali. Menurut keteragan Kementerian Kesehatan Palestina, 293 orang demonstran terluka akibat terkena peluru tajam yang ditembakan Tentara Israel. Insiden ini berlangsung di perbatasan Gaza. Sementara ratusan orang lainnya menderita luka-luka karena berbagai sebab lain. Di antaranya, terkena gas air mata dan masalah pernafasan.  Tindakan Israel yang memakai kekuatan militer berlebih dalam meredam demo dikecam oleh PBB. "Ada indikasi bahwa individu yang tewas dan luka sama sekali tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman," sebut juru Komisi Tinggi PBB untuk HAM, Elizabeth Throssell, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (4/7/2018). Kecaman tidak cuma datang dari PBB, LSM Peace Now yang ada di Israel, menyesalkan jatuhnya korban dalam insiden di perbatasan Gaza. Mereka meminta agar tentara Israel menahan diri. "Tentara Israel tidak boleh menembak warga sipil apa lagi mereka yang tidak bersenjata," ucap anggota LSM Peace Now, Yariv Oppenheimer. Sejak Kamis (5/4) lalu, insiden antara Tentara Israel melawan warga Palestina telah terjadi perbatasan Gaza. Peristiwa itu menyebabkan 21 orang tewas. Rangkaian insiden tersebut merupakan yang terparah sejak invasi Israel ke Gaza 2014 lalu.  israel memperketat keamanan, termasuk mengerahkan 100 sniper, di perbatasan dekat Gaza selama peringatan Hari Tanah Palestina yang dimulai Jumat (30/3) hingga Nakba pada 15 Mei mendatang. Sebanyak 30 ribu orang ikut dalam aksi tersebut, berkemah di lahan sekitar beberapa ratus meter dari pagar Israel. Hari Tanah adalah peringatan tewasnya enam warga Israel keturunan Arab oleh tentara Israel pada aksi protes perampasan lahan pada 1976. Sementara Nakba adalah peringatan terusirnya ratusan ribu warga Palestina oleh Israel pada 1948.(tri)

News Update