Setelah Lama Pisah Ranjang Hampir Saja Berpisah Nyawa

Rabu 28 Feb 2018, 06:40 WIB

NASIB Ny. Mariana, 35, masih mujur. Meski dua kali ditusuk suami, masih tertolong jiwanya. Tentu saja Dolvi, 39, kini jadi urusan polisi. Dalam pemeriksaan dia mengaku cemburu, istrinya ada main dengan lelaki lain sehingga tak mau lagi melayani di ranjang. Saking emosinya, ditusuklah istri: jusss! Lagi lagi istri cantik selalu menjadi pemicu kecemburuan. Soalnya suami selalu merasa khawatir, bininya direbut orang. Karena itulah istri diproteksi semacam barang saja, ke mana saja diawasi. Karena istri memang bukan barang, tentu saja tidak nyaman dikontrol sampai urusan pribadinya. Walhasil, punya bini cantik malah tak memperoleh kebahagiaan, justru penderitaan. Dolvi warga warga Dimembe, Minahasa Utara (Minut), Sulut; awalnya bangga punya istri cantik sekelas Mariana. Sesuai namanya, Mariana memang secantik Mariana Ramelan penyiar TVRI tahun 1980-an. Dulu Dolvi mendapatkannya dengan susah payah. Ibarat Pilkada, sampai dua putaran baru dapat, itupun harus pakai senjata SARA segala. Ternyata kebahagiaan lahir batin punya bini cantik hanya seumur jagung. Selebihnya justru makan hati. Soalnya Mariana ini bukan perempuan rumahan, yang cukup mamah dan mlumah di rumah. Istrinya ini PNS yang bekerja di Setwan (Sekretaris Dewan) DPRD Minahasa Utara. Walhasail dalam 8-10 jam sehari, harus lepas dari pengawasan suami. Masak Dolvi harus mbuntuti bini sampai ke kantor-kantor? Sebetulnya Dolvi ingin istri di rumah saja, tak usah kerja kantoran, cukup “dikerjain” suami saja. Tapi Dolvi sendiri bukan pekerja yang gaji besar, sehingga harus dibantu istri mencari uang. Tapi resikonya, setiap hari dia selalu kepikiran, jangan-jangan istri diganggu orang, kemudian digondol pergi. Memangnya dendeng ikan apa? Apa yang dikhawatirkan lama-lama terbukti. Banyak lelaki yang menjadi teman dekat Mariana. Lagi-lagi Dolvi khawatir, di antara mereka itu ada satu yang menjadi cem-ceman istrinya. Maklum, status sosial mereka sepertinya lebih tinggi ketimbang Dolvi sendiri. Jika Mariana bisa digoda dengan materil, lama-lama juga kena itu onderdil. Sekali waktu Dolvi memergoki istrinya telepon sembunyi-sembunyi, sepertinya dengan lelaki. Tapi ketika dituduh itu PIL-nya, istri malah marah. Sejak itu meski serumah tapi sudah tak berbaikan. Tidurnya pun sendiri-sendiri. Dolvi ingin nyusul selalu dikunci dari dalam. Gara-gara ini sudah berbulan-bulan harus terjadi “gencatan senjata” tanpa sepengetahuan PBB. Bayangkan, sepeda motor saja jika lama tak ngetap olie, jadi tak nyaman dikendarai. Begitu juga Dolvi, lama tak dapat jatah tentu saja jadi pusing. Saking pusingnya dia menyusul istrinya ke kantor Setwan. Begitu ketemu langsung ribut. Tiba-tiba Dolvi mengeluarkan pisau dan ditusukkan ke tubuh istrinya sampai dua kali. Gegerlah pegawai, mereka mengamankan Dolvi dan sebagian membawa Mariana ke RS RSUD Prof Kandouw Malalayang. Untung masa kritis segera bisa dilalui, karena bagian tubuh yang ditusuk tidak terlalu membahayakan. Tapi gara-gara ini, ada kemungkinan semakim lama Dolvi harus pisah ranjang dengan istrinya. Dia harus menjalani proses hukum, bisa kena sanksi hukum bertahun-tahun karena percobaan pembunuhan. Rindu Dolvi bakal jadi kemenyan dah! (JPNN/Gunarso TS)


News Update