TIDAK mudah menjadi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk bisa meraih 'wasit'-nya pesta demokrasi di negeri ini, Wahyu Setiwan melewati proses dari level yang paling bawah. Tidak cukup hanya bermodalkan semangat, butuh kemauan keras dan yang paling penting harus bermental baja. "Menjadi seorang komisioner KPU banyak sekali tantanganya. Mental harus sekuat baja" kata alumnus Fisip Universitas 17 Agustus 1945 Semarang pada 1997 dan Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto ini. Wahyu menyadari bahwa banyak kerabat, teman dan saudara yang terlibat dalam kancah politik di mana dirinya menjadi wasitnya. "Seorang komisioner KPU harus memiliki motivasi yang kuat hingga berintegritas. Sebab, banyak sekali tantangannya setelah menjabat," ucapnya. Apa lagi, lanjut Wahyu, penyelenggara pemilu dihadapkan pada tantangan berat. Terlebih adanya skema dan mekanisme pemilu kali ini sama sekali baru. Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden digelar serentak. "Untuk mempersiapkan pilkada 2018 dan pemilu serentak 2019, tak jarang kami harus pagi-pagi dan bermalam di kantor. Tujuannya, supaya pemilu kita tahun kian berkwalitas," bebernya. ANGGOTA PPK Menjadi komisoner KPU RI, Wahyu memulai karirnya sebagai anggota PPK (Panitia Pemilihan di tingkat Kecamatan), menjadi Ketua KPU Kabupaten Banjarnegara dan menjadi anggota KPU Jawa Tegah. Dalam menempuh karirnya dari level bawah dan menengah, Wahyu tak jarang mangalami teror, ancaman dan juga bujuk rayu untuk menerima gratifikasi dengan berbagai bentuk. "Mulai dari rayuan lembut, kasar, ancaman bahkan teror sudah saya hadapi. Untuk bisa keluar dari semua itu modalnya bekerja dengan benar," kata pria kelahiran Banjarnegara 5 Desember 1973 yang pernah menjadi Ketua KPU Kabupaten Banjarnegara selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013 ini. Untuk itu, lanjutnya, anggota harus independen dan tidak berpihak. "Untuk bisa mengahadapi berbagai tekanan ya kiatnya harus bisa memberikan kepercayaan kepada peserta pemilu dan caleg. Maka itu akan mencegah potensi konflik dan potensi tekanan," tegasnya. (rizal/fs/bi)

Komisioner KPU Ini Sering Diteror dan Diancam
Selasa 28 Nov 2017, 01:48 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait

Kriminal
KPK: Eks Komisioner KPU Dicecar Soal Penerimaan Suap dari Harun Masiku
Jumat 29 Des 2023, 22:23 WIB
News Update

Cara Cek Hasil Kelulusan PPG Tahap 1 2025 di Situs Resmi Kemendikdasmen
Jumat 08 Agu 2025, 13:03 WIB
JAKARTA RAYA
Waspada! Penipuan KTP Digital Palsu Ramai di Bekasi, Laporan Masuk Tiap Pekan
08 Agu 2025, 12:55 WIB

EKONOMI
10 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik yang Terbukti Cuan dan Seru Digunakan
08 Agu 2025, 12:47 WIB

TEKNO
Rekomendasi Hp Murah Agustus 2025 Harga Rp1 Jutaan, Punya Memori Jumbo 256GB
08 Agu 2025, 12:19 WIB

Nasional
Syarat dan Cara Pendaftaran Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka Jakarta
08 Agu 2025, 12:05 WIB


EKONOMI
AdMedika Raih Penghargaan Excellence in Health Insurance Infrastructure di BUMN Awards 2025
08 Agu 2025, 11:47 WIB

JAKARTA RAYA
Pedagang Lokasi Sementara Barito Demo Tolak Relokasi, Pemprov Jakarta: Kami Hargai
08 Agu 2025, 11:46 WIB



JAKARTA RAYA
Disdukcapil Bekasi Bantah Terlibat Penipuan KTP Digital Rp66 Juta
08 Agu 2025, 11:37 WIB

JAKARTA RAYA
Waspada Beras Premium Oplosan: Tips Mengenali dan Memilih Beras Berkualitas
08 Agu 2025, 11:37 WIB

TEKNO
Daftar HP AMOLED Murah 2025 di Bawah 2 Juta, Performa Kencang dan Kamera Jernih
08 Agu 2025, 11:31 WIB



JAKARTA RAYA
Warga Bekasi Tertipu Aplikasi KTP Digital Palsu, Rp66 Juta di Rekening Raib
08 Agu 2025, 11:17 WIB

TEKNO
3 Rekomendasi HP Tahan Banting Terbaik 2025 di Bawah Rp2,5 Juta, Driver Ojol Wajib Tahu!
08 Agu 2025, 11:16 WIB

OLAHRAGA
Loyalitas Pemain Anyar Macan Kemayoran, Gustavo Franca Sebut ‘Kami Persija’
08 Agu 2025, 11:08 WIB
