Kapolri Ungkap Tantangan Global dan Capaian Kinerja Polri Sepanjang 2025

Selasa 30 Des 2025, 13:45 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pemaparan Rilis Akhir Tahun (RAT) 2025 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa 30 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pemaparan Rilis Akhir Tahun (RAT) 2025 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa 30 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 Indonesia menghadapi tekanan dari dinamika global yang semakin kompleks dan berpotensi memengaruhi stabilitas keamanan nasional.

Kondisi tersebut, menurutnya menuntut kesiapsiagaan seluruh elemen, termasuk Polri, dalam mengantisipasi berbagai risiko ke depan.

Mengacu pada Global Risk Report, Kapolri memaparkan sedikitnya terdapat sepuluh tantangan global yang diprediksi masih akan berdampak signifikan dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang.

Tantangan itu mencakup cuaca ekstrem, penurunan keanekaragaman hayati, perubahan sistem alam, kelangkaan sumber daya, misinformasi dan disinformasi, dampak negatif kecerdasan buatan (AI), ketimpangan sosial, polarisasi masyarakat, spionase, perang siber, hingga isu keamanan global.

Baca Juga: Perbedaan UMP dan UMK, Mana yang Jadi Acuan Gaji Minimum di Indonesia?

“Sejalan dengan berbagai risiko tersebut, bencana alam akibat cuaca ekstrem menjadi tantangan yang paling nyata dan langsung dirasakan dampaknya,” ujar Listyo dalam Rilis Akhir Tahun (RAT) 2025 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 30 Desember 2025.

Listyo menuturkan, bencana alam tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas publik, tetapi juga memberikan tekanan besar terhadap perekonomian, baik di tingkat nasional maupun global.

Ia menyinggung siklon tropis yang melanda Filipina pada akhir November 2026 yang menyebabkan ratusan korban meninggal dunia dan kerugian ekonomi miliaran dolar AS. 

"Gempa bumi bermagnitudo 7,5 pada Desember 2025 juga mengakibatkan puluhan orang luka-luka serta kerusakan ratusan bangunan," kata Listyo.

Baca Juga: Dukung Program MBG, Wakapolri Resmikan Groundbreaking 436 SPPG Polri

Sementara itu di dalam negeri, kata Listyo, bencana alam juga melanda sejumlah wilayah di Sumatera sejak 23 November 2025, di antaranya Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Peristiwa tersebut berdampak besar dengan ribuan korban meninggal dunia dan ratusan lainnya dilaporkan hilang.

“Di wilayah Sumatera, bencana alam yang terjadi di tiga provinsi tersebut menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat serius,” ucap Listyo.

Selain itu, Listyo juga mengungkapkan adanya tiga sistem siklon di sekitar Indonesia yang berpotensi memicu cuaca ekstrem.

Baca Juga: PPG Guru Tertentu Periode 5 Diperpanjang! Siapa Saja yang Boleh Daftar hingga Desember 2025?

Ketiganya yakni Siklon Bakung di sekitar Lampung, Bibit Siklon 93S di wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur, serta Bibit Siklon 95S di selatan Papua.

Dalam menghadapi berbagai risiko tersebut, Kapolri menegaskan Polri akan terus meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.

Dalam pemaparan RAT 2025, Listyo memaparkan capain kinerja  Polri sepanjang tahun 2025, khususnya dalam penanganan tindak pidana konvensional, transnasional, hingga kejahatan digital.

Hingga 18 Desember 2025, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tercatat mengungkap 6.480 kasus kejahatan siber. Penipuan daring menjadi kasus terbanyak, disusul pencemaran nama baik, perjudian online, akses ilegal sistem elektronik, hingga penyebaran hoaks dan konten deep fake. 

Baca Juga: Tanggal Merah Januari 2026 Ada Berapa? Catat Daftar Lengkap Libur Nasional dan Long Weekend

Kemudian di bidang tindak pidana ekonomi khusus, Bareskrim Polri menangani puluhan perkara dengan puluhan tersangka sepanjang 2025. Penanganan tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Sementara itu, Divisi Propam Polri mencatat ribuan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri sepanjang 2025. Ratusan anggota dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), mencerminkan komitmen institusi dalam menegakkan disiplin dan menjaga integritas internal.

Pada sektor pemberantasan narkoba, Polri juga mencatat capaian signifikan dengan puluhan ribu kasus berhasil diungkap dan puluhan ribu tersangka diamankan.

Salah satu pengungkapan besar dilakukan menjelang pelaksanaan Djakarta Warehouse Project (DWP) di Bali, dengan barang bukti narkotika dalam jumlah besar serta penetapan sejumlah tersangka dan DPO. (man)


Berita Terkait


News Update