7 Cara Emas Bereaksi terhadap Berita Perang dan Krisis Global

Selasa 30 Des 2025, 15:31 WIB
Ilustrasi emas. (Sumber: Freepik/@mamewmy)

Ilustrasi emas. (Sumber: Freepik/@mamewmy)

POSKOTA - Ketika konflik meletus, banyak pedagang Indonesia melihat emas melonjak lebih dulu karena modal beralih dari aset berisiko ke aset yang dianggap aman.

Pergerakan awal seringkali cepat dan didorong oleh berita, kemudian berbalik arah seiring pasar memproses detail. Likuiditas menipis selama pagi hari di Asia, sehingga lonjakan harga di waktu Jakarta dapat terjadi tajam sebelum bursa London dibuka dan spread kembali normal.

Bagi mereka yang membuat seperangkat aturan, ingatlah bahwa trading emas adalah bukan hanya soal arah, tetapi juga waktu dan biaya. Reaksi pertama terhadap berita utama bisa jadi berlebihan, lalu memudar.

Rencana praktisnya adalah menunggu penutupan candle lima hingga lima belas menit, mengonfirmasi arah terhadap tren H1, dan baru kemudian menentukan ukuran posisi dengan risiko fraksional tetap per perdagangan.

Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini, 30 Desember 2025: Turun Tajam Rp95 Ribu Jadi Rp2,5 Juta per Gram

Saluran Mata Uang Perkuat Pergerakan

Emas dihargai dalam USD, sehingga penguatan atau pelemahan dolar memengaruhi bagaimana Indonesia mengalami pergerakan dalam Rupiah. Selama krisis, USD seringkali menguat karena permintaan safe haven, yang dapat mendorong XAUUSD lebih jauh dalam persepsi lokal.

Jika dolar menguat dan emas menguat, dorongan tersebut dapat terasa lebih kuat dan menggoda untuk melakukan entri di akhir.

Bagi para trader di Jakarta, perhatikan bias DXY atau USDIDR sebelum mengambil sinyal. Jika USD menguat sementara emas naik, kencangkan stop loss atau ambil sebagian profit lebih awal.

Sementara itu, jika USD melemah sementara emas naik, Anda dapat membiarkan target melebar. Menyelaraskan konteks mata uang dengan level teknis membantu mengelola ekspektasi ketika volatilitas tinggi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Drastis, Cek Rincian Terbarunya Per Selasa, 30 Desember 2025

Dampak Energi dan Inflasi

Perang dapat memengaruhi jalur pasokan energi, mengangkat harga minyak dan komoditas secara umum. Pasar kemudian menilai kembali risiko inflasi, yang mendukung emas sebagai lindung nilai.


Berita Terkait


News Update