Anggota DPD RI Lia Istifhama Soroti Pola Mafia Tanah, Ungkap Pengalaman Pribadi dalam Kasus Nenek Elina di Surabaya

Minggu 28 Des 2025, 14:17 WIB
Lia Istifhama, anggota DPD RI menyoroti peristiwa pengusiran nenek Elina Widjajanti dari rumahnya  di Dukuh Kuwuhan 27, Kelurahan Lontar, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur. (Sumber: Istimewa)

Lia Istifhama, anggota DPD RI menyoroti peristiwa pengusiran nenek Elina Widjajanti dari rumahnya di Dukuh Kuwuhan 27, Kelurahan Lontar, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur. (Sumber: Istimewa)

Menurut Lia, keberanian tidak selalu diwujudkan melalui konfrontasi keras, melainkan melalui konsistensi membela kebenaran. Ia meyakini bahwa niat yang lurus akan membuka jalan, meskipun tidak selalu mudah.

Dalam pandangannya, kasus Elina tidak semata-mata persoalan sengketa tanah. Kasus ini menjadi ujian bagi negara dalam melindungi masyarakat yang lemah, sekaligus ujian bagi publik untuk tetap peduli dan tidak mengabaikan persoalan keadilan.

Dengan mengingat kasus yang dialami, Lia menyampaikan pesan bahwa luka yang tidak diselesaikan berpotensi terulang. Menurutnya, korban yang tidak mendapat perlindungan dapat menjadi persoalan yang lebih besar di kemudian hari.

Baca Juga: Mafia Tanah Kerahkan 30 Preman dan Alat Berat Gusur 13 Rumah di Kebon Sayur

Refleksi tersebut, kata Lia, bukan ditujukan untuk memperuncing konflik antarindividu, melainkan sebagai pengingat tentang pentingnya keadilan, ingatan kolektif, dan keberanian untuk tidak melupakan kasus-kasus serupa.

Sebelumnya nenek bernama Elina Widjajanti, 80 tahun, diusir paksa dari rumahnya di Dukuh Kuwuhan 27, Kelurahan Lontar, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur. Nenek Elina juga menjadi korban penganiayaan saat diusir paksa oleh seseorang yang diduga anggota Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Setelah seseorang bernama Samuel mengklaim telah membeli secara sah rumah Elina pada tahun 2014.

Momen pengusiran nenek Elina pun direkam dan videonya viral hingga menjadi perhatian Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Tidak hanya itu peristiwa yang menimpa Elina pun mendapat reaksi warga Surabaya yang menggeruduk kantor Ormas tersebut.


Berita Terkait


News Update