Buron sejak DWP 2025, DPO Narkoba Serahkan Diri ke Bareskrim Polri

Kamis 25 Des 2025, 18:36 WIB
Ilustrasi DPO kasus narkoba. (Sumber: Freepik/wirestock)

Ilustrasi DPO kasus narkoba. (Sumber: Freepik/wirestock)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang buronan kasus peredaran narkotika yang diungkap menjelang pelaksanaan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2025 di Bali menyerahkan diri ke Bareskrim Polri.

Buronan bernama Tigran Denre Sonda menyerahkan diri ke polisi, Rabu, 24 Desember 2024. Ia masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

“Yang bersangkutan datang sendiri dan langsung menyerahkan diri ke penyidik Subdit IV Dittipidnarkoba Bareskrim Polri," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Desember 2025.

Setelah ditangkap, tes urine yang dilakukan terhadapnya menunjukkan hasil negatif narkotika. Dari tangan tersangka, polisi menyita satu unit telepon seluler iPhone 16 Pro Max berwarna hitam yang diduga berkaitan dengan perkara tersebut.

Baca Juga: 5 Kg Keripik Pisang Mengandung Narkoba Dimusnahkan Kejari Kabupaten Bogor

Polisi menegaskan, pengungkapan jaringan ini dilakukan sebelum DWP berlangsung dan tidak berkaitan dengan area konser. Acara DWP diselenggarakan di GWK Cultural Park, Bali pada 12-14 Desember 2025.

Dalam pemeriksaan sementara, Tigran mengaku mendapatkan narkotika jenis kokain dari seorang warga negara Malaysia bernama Mujahid. Dari Mujahid, ia kemudian diperkenalkan kepada seseorang berinisial J yang disebut sebagai pemasok kokain.

“Hubungan jual beli dengan J berlangsung cukup lama, sekitar satu tahun. Namun setelah J tidak lagi bisa dihubungi sejak 2024, tersangka kembali menjalin komunikasi dengan Mujahid untuk mendapatkan kokain,” ujarnya.

Transaksi pembelian dilakukan secara tunai di Malaysia. Tersangka membeli 10 gram kokain seharga 600 hingga 800 ringgit Malaysia per gram untuk dikonsumsi pribadi.

Baca Juga: Kriminolog Ungkap Penyebab Kasus Penyalahguna Narkoba di Jakarta Meningkat

Ia kemudian menyembunyikan barang haram itu di dalam koper yang dimasukkan ke bagasi pesawat ke Indonesina. Kokain dikemas dalam paket-paket kecil dan diselipkan di antara tumpukan pakaian guna menghindari pemeriksaan keamanan.


Berita Terkait


News Update