Wali Kota Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Majukan Wisata Budaya Cirebon

Rabu 24 Des 2025, 14:59 WIB
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo menegaskan, kekayaan budaya harus diurus secara konkret di The Radiant Center, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 19 Desember 2025. (Sumber: Dok. Pemkot Cirebon)

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo menegaskan, kekayaan budaya harus diurus secara konkret di The Radiant Center, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 19 Desember 2025. (Sumber: Dok. Pemkot Cirebon)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Cirebon, Effendi Edo menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan wisata budaya.

Seruan itu disampaikan dalam malam silaturahmi bertajuk "Menyatukan Langkah dan Menguatkan Cirebon" di The Radiant Center, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 19 Desember 2025.

​Effendi mengatakan, aset budaya Cirebon berlimpah hanya akan menjadi pajangan sejarah tanpa aksi nyata. Pembangunan sektor pariwisata dan seni budaya memerlukan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan agar visi besar memajukan daerah dapat segera terakselerasi di lapangan.

​"Cirebon kaya akan sejarah dan budaya, tapi jika kita hanya berdiam diri tanpa aksi nyata, semuanya akan percuma. Mari kita berhenti hanya bicara soal potensi dan mulai lakukan sesuatu yang nyata untuk Cirebon yang lebih maju," kata Effendi.

Baca Juga: MA Tolak PK Terpidana Kasus Vina Cirebon

​Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam menyukseskan visi pembangunan Kota Cirebon 2025-2029. Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon berkomitmen menghadirkan perubahan signifikan melalui pengembangan kawasan wisata yang terintegrasi.

Fokus utama diarahkan pada penguatan jati diri budaya lokal sebagai motor penggerak ekonomi, sehingga modernisasi yang terjadi tidak menghilangkan akar tradisi masyarakat.

​Ia berharap, dialog tersebut diharapkan melahirkan keselarasan antara aspirasi para pegiat budaya dengan program strategis pemerintah. Menurutnya, menyatukan persepsi sejak dini adalah kunci agar Cirebon tetap kokoh sebagai pusat peradaban di tengah pesatnya pembangunan global.

“Langkah ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pariwisata yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga hidup secara nilai,” ucapnya.

Baca Juga: Pemkot Cirebon Adopsi Sistem Pajak Digital dan Vesop Milik Pemerintah Kota Malang

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya memaparkan, peta jalan strategis pariwisata dengan konsep "Setara dan Berkelanjutan". Peta jalan ini merupakan turunan dari semangat aksi nyata diinstruksikan untuk membenahi tata kelola wisata dalam beberapa tahun ke depan.

“Kita tidak hanya membangun fisik, tetapi menghidupkan kembali roh 'Living Heritage' di kawasan keraton agar menjadi pusat budaya dan sejarah yang mendunia. Inilah wujud aksi nyata kita dalam menjaga warisan leluhur sekaligus mengemasnya secara profesional untuk menarik wisatawan,” ucap Agus saat menjelaskan rencana pengembangan kawasan pariwisata Kota Cirebon tahun 2026-2029.

Menurutnya, pemerintah telah memetakan kawasan prioritas yang mencakup Wisata Keraton (Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabonan), Wisata Bahari di area Kejawanan, hingga revitalisasi Kawasan Kota Lama. Setiap wilayah akan dirancang memiliki penanda visual (landmark) serta fasilitas publik ikonik yang mengutamakan kenyamanan pengunjung tanpa merusak nilai-nilai historis yang ada.

Strategi pengembangan ini juga menyentuh aspek kewilayahan di setiap kecamatan. Di Kecamatan Kejaksan, fokus dilakukan pada penataan kawasan perdagangan dan revitalisasi Kali Sukalila, sedangkan penekanan diberikan pada ekonomi pesisir di Lemahwungkuk.

Kecamatan Kesambi, Harjamukti, dan Pekalipan masing-masing diproyeksikan sebagai pusat layanan publik, pemberdayaan UMKM urban farming, serta sentra kuliner berbasis ruang publik yang berkualitas.

​Agus juga mengajak seluruh elemen untuk menyukseskan "Calendar of Event" yang telah disusun, termasuk festival budaya skala nasional.

Baca Juga: Dishub Kota Cirebon Gelar Ramp Check di Terminal Tipe A Harjamukti, Upaya Mitigasi Risiko Kecelakaan Jelang Nataru

“Melalui integrasi dengan kawasan Metropolitan Rebana dan optimalisasi blue economy di pesisir, Kota Cirebon optimis mampu bertransformasi menjadi pusat jasa dan perdagangan yang tetap bangga dengan identitas heritagenya,” tuturnya.


Berita Terkait


News Update