Selain itu, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas pihak, mulai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sekolah, orang tua, hingga siswa.
Distribusi yang tepat sasaran menjadi kunci agar bantuan tidak salah arah. Keterlibatan UMKM lokal juga dinilai strategis, bukan hanya untuk menjamin ketersediaan pangan, tetapi sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Perbedaan Pandangan di Internal DPR
Di sisi lain, tidak semua fraksi di DPR memiliki pandangan yang sama. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, mengusulkan agar anggaran MBG selama libur sekolah dialihkan sementara ke kebutuhan lain yang dinilai lebih mendesak, seperti bantuan korban bencana alam atau penguatan layanan kesehatan di daerah dengan angka stunting tinggi.
Charles juga mempertanyakan efektivitas distribusi MBG ketika ekosistem sekolah tidak berjalan normal. Ia mengingatkan risiko penyimpangan tujuan program jika paket makanan didominasi produk kemasan atau ultra processed food. Dalam pandangannya, peran orang tua seharusnya lebih dioptimalkan dalam pemenuhan gizi anak selama masa liburan.
Dasar Hukum Pelaksanaan MBG Saat Libur Sekolah
BGN memastikan bahwa kebijakan ini memiliki landasan hukum yang jelas. Pelaksanaan MBG selama libur sekolah mengacu pada Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025 tentang Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan MBG Selama Libur Sekolah.
Dalam pedoman tersebut, paket MBG terdiri atas satu makanan siap santap dan dua paket makanan kemasan tahan lama.
Skema ini dirancang agar kebutuhan gizi siswa tetap terpenuhi meskipun mereka tidak hadir ke sekolah setiap hari. Pendekatan ini menunjukkan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan aspek kesehatan, keamanan pangan, dan efisiensi distribusi.
Skema Distribusi yang Fleksibel dan Adaptif
Untuk menjawab pertanyaan publik mengenai kenapa MBG tetap berjalan saat libur sekolah, BGN juga menjelaskan bahwa distribusi dilakukan secara fleksibel.
Frekuensi penyaluran ditetapkan maksimal dua kali dalam sepekan, dengan mekanisme yang disesuaikan kondisi masing-masing sekolah.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan bahwa siswa dapat mengambil paket MBG di sekolah pada hari tertentu. Namun, apabila sekolah tidak bersedia menerima distribusi selama libur, BGN tidak akan memaksakan pelaksanaan.
Jenis Makanan yang Dibagikan Selama Libur
Menu MBG selama libur didominasi makanan yang tidak memerlukan pengolahan ulang, seperti buah-buahan segar, roti produksi UMKM, susu, dan telur. Telur asin dipilih karena lebih tahan lama dan mudah disimpan.
Sementara itu, program MBG untuk kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita) tetap berjalan tanpa libur, mengingat kelompok ini memiliki kebutuhan gizi yang sangat krusial.
