JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah sopir truk sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kecamatan Setu, Kota Bekasi, menjalani skrining kesehatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, screening kesehatan ini merupakan bagian dari penguatan perlindungan bagi para pengemudi truk sampah yang bekerja dalam kondisi lapangan dengan beban kerja tinggi.
“Selain pemeriksaan kesehatan, kami juga menyiapkan mekanisme rujukan penanganan lanjutan melalui puskesmas dan rumah sakit. Termasuk rujukan kegawatdaruratan ke rumah sakit di wilayah Bekasi apabila terjadi kondisi darurat di TPST Bantargebang,” kata Asep kepada awak media, Selasa, 23 Desember 2025.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengaturan ulang shift dan jadwal pembuangan sampah menuju TPST Bantargebang.
Baca Juga: Ngaku Wartawan, Maling Motor di Bekasi Timur Tertangkap Basah hingga Dihakimi Warga
"Penyesuaian ini bertujuan mencegah penumpukan kedatangan truk pada jam-jam tertentu yang berpotensi menimbulkan antrean panjang dan meningkatkan risiko kelelahan pengemudi," ujarnya.
Ia mengimbau para pengemudi untuk menguatkan kewaspadaan mengingat hujan lebat dapat menghambat proses pembuangan sampah.
“Mekanisme pengangkutan kami atur agar lebih merata. Dengan distribusi waktu yang lebih baik, antrean dapat ditekan dan kondisi kerja pengemudi menjadi lebih aman,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta Timur, Herwin Meifendi menyampaikan, skrining sebagai pendeteksi penyakit sejak dini, terutama kondisi komorbid.
Baca Juga: Lebih dari 7 Jam, Penyidik KPK Geledah Ruang Kerja Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang
“Pemeriksaan meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, pengecekan gula darah, pemeriksaan gigi sederhana, mata dan telinga, serta skrining Tuberkulosis melalui pengambilan sampel dahak,” katanya.
