Infak Jumat Muhammadiyah Terkumpul Rp80 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra: Dari Mana Sumber Kekayaan Organisasi Muhammadiyah?

Sabtu 20 Des 2025, 13:55 WIB
Ilustrasi - Muhammadiyah menggalang infak Salat Jumat dan berhasil kumpulkan Rp80 miliar untuk korban bencana banjir di Sumatra. (Sumber: X/@tanyarlfes)

Ilustrasi - Muhammadiyah menggalang infak Salat Jumat dan berhasil kumpulkan Rp80 miliar untuk korban bencana banjir di Sumatra. (Sumber: X/@tanyarlfes)

Pendekatan ini menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya hadir pada fase darurat, tetapi juga menyiapkan langkah lanjutan menuju rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Masyarakat Manfaatkan Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera, Tapi Ada Syaratnya

Aksi Sosial yang Didukung Kekuatan Finansial Organisasi

Besarnya skala bantuan Muhammadiyah dalam berbagai bencana kerap memunculkan pertanyaan publik mengenai sumber kekuatan finansial organisasi ini.

Muhammadiyah memang dikenal sebagai salah satu organisasi keagamaan dengan pengelolaan aset terbesar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global.

Berdasarkan berbagai laporan, total aset Muhammadiyah diperkirakan mencapai sekitar Rp460 triliun. Angka tersebut menempatkan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terkaya di dunia dan berada di jajaran teratas organisasi keagamaan dengan aset terbesar secara internasional.

Sumber Kekayaan Muhammadiyah

(Sumber: Muhammadiyah)

Kekayaan Muhammadiyah tidak bersumber dari satu sektor saja. Organisasi ini membangun kekuatan ekonomi melalui jaringan amal usaha yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Muhammadiyah mengelola lebih dari 5.000 sekolah, ratusan perguruan tinggi, ratusan rumah sakit dan klinik, serta panti asuhan dan panti jompo. Selain itu, organisasi ini memiliki ribuan aset tanah dan ratusan unit properti yang dikelola secara produktif.

Seluruh unit tersebut tidak hanya menopang keberlangsungan organisasi, tetapi juga menghasilkan surplus yang dapat dialokasikan kembali untuk program sosial, kemanusiaan, dan kebencanaan.

Baca Juga: BNN Gelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2025, Gelorakan War on Drugs for Humanity

Transparansi dan Pengelolaan Dana

Pengelolaan aset dan dana Muhammadiyah dijalankan dengan prinsip transparansi, profesionalisme, dan kemandirian. Setiap amal usaha memiliki sistem manajemen yang diawasi secara berjenjang, sehingga dana yang dihimpun dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran.

Prinsip inilah yang membuat Muhammadiyah mampu bergerak cepat saat bencana terjadi, tanpa harus menunggu bantuan eksternal. Kekuatan finansial yang ditopang tata kelola profesional menjadikan Muhammadiyah relatif mandiri dalam menjalankan misi kemanusiaannya.

Dengan kombinasi kekuatan finansial, jaringan nasional, dan komitmen kemanusiaan, Muhammadiyah terus membuktikan bahwa pengelolaan aset yang profesional dapat menjadi fondasi kuat bagi solidaritas dan kepedulian sosial di Indonesia.


Berita Terkait


News Update