Infak Jumat Muhammadiyah Terkumpul Rp80 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra: Dari Mana Sumber Kekayaan Organisasi Muhammadiyah?

Sabtu 20 Des 2025, 13:55 WIB
Ilustrasi - Muhammadiyah menggalang infak Salat Jumat dan berhasil kumpulkan Rp80 miliar untuk korban bencana banjir di Sumatra. (Sumber: X/@tanyarlfes)

Ilustrasi - Muhammadiyah menggalang infak Salat Jumat dan berhasil kumpulkan Rp80 miliar untuk korban bencana banjir di Sumatra. (Sumber: X/@tanyarlfes)

POSKOTA.CO.ID - Aksi kemanusiaan Muhammadiyah untuk membantu korban banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra jadi sorotan publik. Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini menyalurkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar untuk para korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Melalui jaringan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazismu, Muhammadiyah mengerahkan ratusan relawan serta menyalurkan bantuan logistik, layanan kesehatan, hingga dukungan psikososial bagi masyarakat terdampak.

Respons cepat dan terkoordinasi ini mempertegas peran Muhammadiyah sebagai salah satu kekuatan utama dalam penanganan bencana nasional.

Setelah gerakan infak Salat Jumat di masjid-masjid Muhammadiyah di berbagai daerah berhasil menghimpun dana besar. Dari infak Jumat pekan lalu, dana yang terkumpul dilaporkan mencapai Rp80 miliar.

Baca Juga: Penumpang Whoosh Diprediksi Meningkat Jelang Nataru, KCIC Tingkatkan Layanan dan Pengamanan

Jumlah tersebut disampaikan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Ridho Al-Hamdi pada Jumat 19 Desember 2025. “Alhamdulillah dari gerakan itu semua, dikelola oleh PP Muhammadiyah, secara teknis oleh LazisMu, terkumpul hanya dari infak Jumat berkah pekan lalu, itu sebesar Rp80 miliar,” ujar Ridho.

Ridho menegaskan angka tersebut belum mencakup bantuan yang dihimpun oleh amal usaha Muhammadiyah di daerah. “Saya kira lebih dari Rp80 miliar kalau itu dikumpulkan tidak hanya dari Jumat berkah,” lanjutnya.

Ia menambahkan, infak juga berasal dari lokasi Salat Jumat di amal usaha dan perguruan tinggi Muhammadiyah. “Tidak hanya di masjid saja, misalnya di amal usaha atau perguruan tinggi yang dijadikan lokasi salat jumat itu juga bagian dari infaq yang dikumpulkan,” ujar Ridho.

Gerakan Kemanusiaan Berbasis One Muhammadiyah One Response

Dalam penanganan bencana di Sumatra, Muhammadiyah menerapkan prinsip One Muhammadiyah One Response (OMOR). Seluruh unsur Persyarikatan, mulai dari organisasi otonom, amal usaha, hingga relawan kesehatan dan perguruan tinggi, bergerak dalam satu komando.

Bantuan yang disalurkan tidak hanya berupa kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, tenda, dan selimut, tetapi juga layanan kesehatan darurat melalui Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah.

Selain itu, relawan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah diterjunkan untuk memberikan pendampingan psikososial bagi penyintas, termasuk anak-anak dan kelompok rentan.


Berita Terkait


News Update