“Iya, soal tata kelola kolaboratif juga menjadi diskusi yang menarik, utamanya Collaborative Governance dalam Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Artificial Intelligence yang disampaikan Kadis PPAPP itu,” urai mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Tinggal Glanggang, Colong Playu
“Soal kolaborasi saja sudah menarik, apalagi ini terkait penanggulangan kemiskinan berbasis AI lagi, ini hak baru,” kata Heri.
“Lantas kolaborasi seperti apa sehingga benar – benar menjadi kunci membasmi kemiskinan?,” taya Yudi.
“Nah, itu yang nantinya akan dirumuskan dalam disertasi berdasarkan hasil kajian dan penelitian yang dilakukan,” ujar mas Bro.
“Semoga nantinya bisa menjadi model kolaborasi bagi Pemprov DKI, tak hanya mengatasi kemiskinan, juga memberdayakan kehidupan masyarakat Jakarta sejahtera menuju Kota Global yang kian mendunia,” kata Heri.
“Kembali membangun tata kelola kolaborasi, kuncinya ada pada ketulusan menanggalkan ego kelompok, sektoral, dan ego kekuasaan dari semua yang terlibat dalam kolaborasi,’ kata mas Bro.
“Segala ego melebur menjadi satu ego, yakni tujuan dan kepentingan yang sama membangun Jakarta melalui kerja sama tanpa prasangka,” ujar Heri.
“Itulah kolaborasi penuh aksi. Semoga,” kata Yudi. (Joko Lestari).
