Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

Selasa 09 Des 2025, 21:07 WIB
Peringatan HUT ke-26 DWP di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025. (Sumber: Dok. Puspen Kemendagri)

Peringatan HUT ke-26 DWP di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025. (Sumber: Dok. Puspen Kemendagri)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penasihat Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tri Tito Karnavian, menegaskan, bahwa kualitas manusia Indonesia berawal dari rumah tangga.

Karena itu, anggota DWP perlu membangun fondasi keluarga yang harmonis sebagai dasar untuk berkontribusi lebih luas dalam organisasi maupun masyarakat, baik sebagai istri Aparatur Sipil Negara (ASN), ibu, maupun perempuan karier.

“Kalau ingin membangun lebih luas, harusnya kita bisa dulu membangun yang lebih kecil. Komponen bangsa ini yang terkecil adalah rumah tangga,” katanya pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 DWP di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.

Ia menambahkan, peran anggota DWP sebagai istri tidak hanya mendampingi suami dalam hal-hal dasar, tetapi juga dalam mendukung karier, termasuk menjadi mitra berdiskusi mengenai isu-isu sosial, seperti kejadian bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurutnya, kesadaran untuk menjaga lingkungan dapat dimulai dari diskusi dalam keluarga.

Baca Juga: Wamendagri Wiyagus Dorong Tata Kelola Stadion yang Profesional untuk Perkuat Industri Olahraga dan UMKM

“Itu kan bisa berdiskusi kenapa ini terjadi, bagaimana dampaknya di tempat kita sendiri yang belum terkena. Karena ternyata dampak ini juga bisa terkena di tempat kita sendiri, kalau kita tidak menjaga lingkungan. Bagaimana caranya kita menjaga lingkungan, misalnya dari hal yang kecil,” terangnya.

Sebagai ibu, lanjut Tri, anggota DWP memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa pendidikan formal memang penting, namun pendidikan karakter jauh lebih menentukan di tengah berbagai tantangan saat ini.

Ia menambahkan bahwa orang tua tidak dapat memaksakan standar keberhasilan versi mereka kepada anak, karena peluang sukses kini semakin beragam dan kreatif.

Karena itu, orang tua perlu membuka wawasan bahwa pekerjaan tidak lagi terbatas pada pola konvensional berangkat pagi dan pulang sore.

“Tolong juga dipikirkan bahwa sekarang ini pekerjaan itu bukan hanya bersifat formal seperti itu. Informal pun jauh bisa lebih sukses daripada yang formal. Jadi buka wawasan kepada keluarga kita bahwa pendidikan itu tidak hanya perlu untuk bekerja formal, tapi informal terbuka,” katanya.

Baca Juga: Wamendagri Bima Arya Dorong Optimalisasi Aset Daerah untuk Pembinaan Olahraga


Berita Terkait


News Update