TARUMAJAYA, POSKOTA.CO.ID - Puluhan petani tambak ikan, udang, hingga rumput laut di Kampung Sembilangan, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, terpaksa menelan kerugian besar setelah banjir rob merendam wilayah tersebut selama hampir lima hari.
Banjir rob yang terjadi sejak Rabu, 3 Desember 2025 itu, membuat ratusan hektare tambak hanyut dan gagal panen. Padahal, hasil panen sedianya direncanakan untuk dijual menjelang pergantian tahun.
Salah satu petani yang terdampak, Ahmad Sayudin, 35 tahun, mengaku, kerugiannya mencapai jutaan rupiah karena bibit ikan dan udang di tambak seluas 1 hektare hilang terbawa arus.
“Saya kemarin nebar bibit di lahan seluas 1 hektare. Kurang lebih nanam bibit ikan sekitar Rp3 jutaan. Kalau 2 hektare kan, hampir Rp6 juta ruginya,” ujar Sayudin, Minggu, 7 Desember 2025.
Menurutnya, saat banjir rob naik, ikan-ikan langsung mengikuti aliran air dan keluar menuju laut.
Baca Juga: Banjir Rob Lumpuhkan Aktivitas Warga Sembilangan Bekasi
“Disaat banjir rob itu ikan-ikan pada nyusur, pada nyari aliran. Jadi ya kemungkinan larinya ke laut semua,” ucapnya.
Sayudin menjelaskan, biaya penebaran bibit biasanya tergantung jenis ikan. "Per bibit ada yang 500 perak. Satu empang ini 1 hektare ada 3.000 bibit," ungkapnya.
"Dari awal ya paling Rp3 juta atau Rp4 jutaan. Tapi kalaupun jadi, ya syukur alhamdulillah. Tapi dampak banjir kayak gini enggak mungkin, habis semua,” ungkapnya.
Normalnya, Sayudin bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun. Namun, harapan itu terpaksa pupus lantaran banjir Rob yang melanda wilayahnya.
“Biasanya panen 4 bulan sekali. Rencananya Desember ini. Tapi karena banjir, mau nggak mau harus ikhlas karena sudah enggak ada harapan bakal panen,” katanya.

