TARUMAJAYA, POSKOTA.CO.ID - Banjir rob yang sudah berlangsung selama lima hari terus merendam permukiman dan fasilitas umum di Kampung Sembilangan RT 01 RW 09, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Musala, sekolah, warung, hingga tambak warga tak luput dari genangan sejak Rabu, 3 Desember 2025.
Genangan yang tak kunjung surut membuat aktivitas warga lumpuh total. Jalan tergenang, ekonomi tak bergerak, sementara pemerintah belum menunjukkan tanda-tanda turun tangan memberikan solusi.
Muhammad Rois, 55 tahun, warga yang sudah puluhan tahun tinggal di lokasi itu, mengaku, hanya bisa pasrah menghadapi banjir rob yang kini datang semakin sering.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Permukiman Warga di Tarumajaya Bekasi, Petambak Ikan dan Udang Rugi Besar
“Ya, kami nikmatin aja udah apa adanya. Dulu satu tahun itu dua kali, ujung barat sama ujung timur. Sekarang, setiap bulan bisa dua kali banjir,” ujarnya, Minggu, 7 Desember 2025.
Ia menjelaskan, banjir disebabkan kondisi kali yang kian dangkal serta tanggul tambak yang semakin rendah, sehingga tak lagi mampu menahan air laut.
Minimnya perhatian pemerintah terkait solusi permanen, bantuan banjir, maupun perbaikan akses jalan membuat warga hanya bisa berharap.
“Terutama jalan dulu dirapikan. Kalau jalannya ini enak, baru nanti selanjutnya normalisasi. Apalagi selama ini kalau banjir rob itu sama sekali tidak ada bantuan dari pemerintah,” tegasnya.
Kondisi serupa dirasakan warga lain, Dewi Mustika 32 tahun. Ia mengaku sudah terbiasa hidup dalam ancaman banjir dan terpaksa menyiapkan berbagai cara agar barang berharga tetap aman.
“Dengan kondisi yang enggak terduga kaya gini, kami sudah antisipasi dari jauh-jauh hari. Kayak surat-surat, uang, sama barang penting lainnya itu udah ditaro di atas lemari. Kasur sama kulkas juga dinaikkan di atas bale,” tuturnya.
Dewi mengatakan hidup di daerah pesisir yang terisolir dan selalu diterjang banjir rob membuatnya sedih. Terlebih, warga Sembilangan tak pernah merasakan kehadiran pemerintah.
