PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang bersiaga menghadapi potensi bencana jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Bidang Perencanaan dan Kesiapan Strategi BPBD Pandeglang, Acep Firmansyah mengatakan, langkah tersebut sebagai respons atas prediksi BMKG bahwa wilayah Banten diguyur hujan deras hingga Februari 2026.
"Potensi bencana yang dipicu curah hujan tinggi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, hingga angin puting beliung," kata Acep, Jumat, 5 Desember 2025.
BPBD Pandeglang telah mendirikan empat pos pengawasan di kawasan wisata Labuan, Carita, Tanjung Lesung, dan Sumur. Setiap pos dijaga tiga hingga empat personel yang bersiaga selama masa libur panjang.
Baca Juga: DPRD Pandeglang Tanggapi Siswa SDN Labuan 1 Dibebankan Biaya Seragam Sekolah
"Kalau enggak salah ada di Labuan, Carita, Tanjung Lesung sama Sumur. Sekitar empat posko," ujarnya.
Menurutnya, seluruh sarana, prasarana, serta personel telah dipersiapkan secara maksimal untuk mendukung upaya pengawasan dan kesiapsiagaan.
"Setiap akhir tahun intensitas hujan biasanya meningkat dan memicu banjir di sejumlah wilayah. Kami sudah menyiapkan personel maupun peralatan," ucap dia.
Meski cuaca masih relatif aman, BPBD Pandeglang sudah menetapkan status siaga darurat sejak Oktober 2025 setelah informasi peringatan BMKG diterbitkan.
Baca Juga: Relawan SPPG di Pandeglang Dibekali Pengetahuan Keamanan Pangan
"Kami mulai siaga sejak Oktober, begitu informasi BMKG keluar. Personel tetap disiagakan meskipun cuaca masih relatif aman," katanya.
Sementara itu, wilayah selatan Pandeglang menjadi daerah paling rawan banjir dan longsor, terutama Kecamatan Patia, Sukaresmi, dan Sobang. Kawasan Mandalawangi dan Koroncong juga kerap mengalami longsor saat hujan deras terjadi.
"Kalau melihat peta kerawanan, daerah selatan paling berisiko banjir. Di Mandalawangi dan Koroncong, longsor kerap terjadi ketika curah hujan tinggi," ujar dia.
Ia menambahkan, pembagian tim pengawasan pada objek wisata dilakukan setiap menjelang pergantian tahun.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, petugas disebar di titik wisata seperti Sumur, Carita, dan Tanjung Lesung. Mereka siaga di lokasi, bahkan menginap," tutur dia.
"BPBD Pandeglang juga mendapat tambahan armada penunjang dari BNPB, termasuk perahu karet, alat selam, dan logistik dasar," sambungnya.
Baca Juga: Dibebankan Biaya Seragam Muslim, Orangtua Siswa SDN Labuan 1 Pandeglang Keberatan
Acep menegaskan, peningkatan status darurat akan dilakukan berdasarkan jumlah laporan peristiwa di kecamatan terdampak.
"Begitu ada laporan meningkat, kami evaluasi dan menentukan status darurat," ucap dia.
Bencana paling rawan terjadi di wilayah destinasi wisata, antara lain, banjir rob, longsor, dan angin puting beliung yang berpotensi merusak permukiman.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat berlibur dan mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan," tuturnya. (fat)
