JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Debit air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, sempat meningkat pada Jumat, 5 Desember 2025 malam.
Curah hujan yang tinggi di Bogor dan kawasan Puncak sebelumnya, mengakibatkan Sungai Ciliwung yang sempat meluap.
Merespons situasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta langsung bergerak melakukan pemantauan intensif dan meningkatkan koordinasi lintas instansi.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyampaikan bahwa BPBD Jakarta memiliki 267 petugas penanganan bencana yang tersebar di berbagai wilayah.
Ia mengakui jumlah tersebut masih jauh dari ideal untuk kebutuhan kesiapsiagaan bencana di Jakarta. Namun demikian, BPBD akan mengoptimalkan kolaborasi dengan berbagai unsur pemerintah daerah untuk memastikan respons yang cepat dan tepat.
Baca Juga: Prasetyo Dorong Pemprov DKI Lakukan Pembebasan Lahan, Tangani Banjiir di Jati Padang
"Kami punya 267 petugas penanganan bencana. Ya, untuk Jakarta masih jauh dari angka ideal ya, tapi akan (terus) kolaborasi dengan PPSU, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Damkar, dan instansi lainnya," ucap Isnawa kepada Poskota, Sabtu, 6 Desember 2025.
Tak hanya bertumpu pada petugas resmi, Isnawa menyebut, BPBD Jakarta juga akan dibantu oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang beranggotakan lebih dari 50 organisasi dengan total hampir 3.000 personel relawan.
"Kami juga punya forum pengurangan resiko bencana, ada 50an organisasi yang beranggotakan hampir 3000 orang bahkan lebih. ada Baznas, PMI , Pramuka, Arthagraha Peduli, Tzuchi, CT, Lionsclub dan lain-lain," ujar Isnawa.
Lebih lanjut, Isnawa mengatakan bahwa juga kerap melakukan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana.
Isnawa menyebut, bahwa pihaknya rutin mengadakan kegiatan gladi lapang dan gladi posko bagi warga yang tinggal di kawasan rawan banjir, terutama permukiman bantaran sungai
