POSKOTA.CO.ID – Nama Ferry Irwandi kembali disorot atas keberhasilannya menggalang dana untuk korban banjir di Sumatra.
Tak main-main, penggalangan dana atas nama Ferry Irwandi ‘Solidaritas Bantu Korban di Sumatra’ itu tembus Rp1 miliar dalam waktu 3 jam dan Rp10 miliar dalam waktu 24 jam di platform Kita Bisa.
Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram @malakaproject.id pada Selasa, 2 Desember 2025.
“Dalam 24 jam, lebih dari 87 ribu orang sudah membantu dan donasinya tembus Rp10,3 miliar! Terima kasih untuk semua yang ikut bergerak bareng,” kata akun itu.
Akun tersebut juga menyebutkan bahwa bantuan akan disalurkan ke daerah yang membutuhkan.
“Kita akan pastikan bantuan ini sampai ke daerah yang paling membutuhkan dan perkembangannya akan di-update secara berkala,” sambungnya.
Lantas, siapa sebenarnya Ferry Irwandi yang namanya kini makin dikenal publik? Simak profilnya di sini!

Profil dan sepak terjang Ferry Irwandi
Ferry Irwandi lahir pada 16 Desember 1991 di Jambi, dari keluarga berdarah Minangkabau.
Ia berasal dari keluarga pendidik, ayahnya diketahui pernah menjadi dosen, sementara ibunya bekerja di bidang sipil.
Dalam hal pendidikan, Ferry menempuh studi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), dan kemudian melanjutkan ke jenjang lebih tinggi di University of Central Queensland, Australia.
Baca Juga: Abdullah: Rencana TNI Melaporkan Ferry Irwandi Tak Sesuai Konstitusi, Bisa Mengancam Ruang Demokrasi
Sebelum terjun ke dunia konten dan aktivisme, ia sempat berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu), bertugas di bidang humas sebagai videografer.
Setelah sekitar satu dekade mengabdi, Ferry memutuskan keluar dari PNS pada November 2022 untuk fokus sebagai kreator konten.
Sejak 2010, ia aktif mengelola kanal YouTube dengan tema edukasi, yakni membahas politik, ekonomi, filsafat (termasuk stoikisme), sosial, serta berbagai isu publik dan kontroversial seperti promosi judi online, transparansi influencer, dan kebijakan pemerintahan.
Baca Juga: Ferry Irwandi Tanggapi Ancaman Pidana TNI: 'Ide Tidak Bisa Dipenjara'
Pada Oktober 2023, Ferry mendirikan Malaka Project, sebuah platform edukasi dan literasi publik yang bertujuan memperluas akses pendidikan, meningkatkan literasi finansial & sosial, serta membentuk generasi muda yang kritis dan empatik.
