“Artinya, mau tidak mau, kalau mau investasinya kembali, nilai jual airnya harus sesuai dengan besarnya investasi yang sudah dikeluarkan,” ujarnya.
Yayat menegaskan, persoalan yang dihadapi warga Muara Angke tidak boleh berlarut-larut. Meski menyadari tantangannya besar, ia berharap pemerintah dan PAM Jaya dapat bekerja lebih progresif untuk memastikan warga pesisir mendapat hak atas air bersih yang layak.
“Ini sudah persoalan lama. Jadi memang harus ada langkah yang serius dan keberanian mengambil keputusan. Jangan sampai warga terus-menerus mengandalkan air jeriken,” ungkap Yayat. (cr-4)
