Pernyataan Dwi disampaikan untuk meredam spekulasi publik tetapi tetap membuka ruang investigasi lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa setiap indikasi pelanggaran akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Kami memastikan seluruh unsur penebangan ilegal akan ditindak sesuai ketentuan," katanya.
Di tengah perdebatan soal asal-usul kayu tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut memberikan pandangan yang cukup menohok.
Baca Juga: Perayaan HUT Ke-197 Kabupaten Lebak Diwarnai Aksi Demo Ratusan Mahasiswa
Melalui unggahan di akun Instagram resminya @dedimulyadi71, Dedi menampilkan video banjir bandang di Sumatra yang memperlihatkan derasnya aliran air bercampur dengan sejumlah gelondongan kayu.
Bersamaan dengan itu, Dedi Mulyadi mengungkapkan pendapat keras mengenai kondisi hutan Indonesia.

Menurutnya keberadaan gelondongan kayu dalam jumlah besar tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan manusia.
"Sepengetahuan saya, tidak pernah ada pohon di rimba raya roboh bergelimpangan karena melakukan bunuh diri massal. Hampir rata-rata kerusakan hutan dan tumbangnya pohon terjadi akibat penebangan yang direncanakan," tulis Dedi Mulyadi. Ia menilai bahwa fenomena tersebut seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi bersama.
Dedi meminta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri, untuk tidak membuat narasi pembenaran terkait kerusakan lingkungan yang menyebabkan bencana.
"Mari kita melakukan introspeksi diri agar tidak mengulang peristiwa ini dan tidak menciptakan narasi untuk membenarkan diri," ujarnya.
Dedi kembali menegaskan bahwa kerusakan hutan adalah faktor yang sering kali memperburuk dampak bencana di daerah aliran sungai.
"Tidak pernah ada cerita pohon melakukan bunuh diri massal," ulang Dedi Mulyadi dalam keterangannya.
