“Perbaikan infrastruktur vital sedang dipercepat oleh Kementerian PUPR agar akses logistik dan evakuasi dapat kembali normal,” ucapnya.
Pada aspek komunikasi, BNPB telah mengaktifkan perangkat Starlink di Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Tamiang. Mobilisasi perangkat ke daerah lain masih berlangsung untuk memastikan koordinasi penanganan bencana tidak terputus.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan, pihaknya juga mengirim bantuan melalui jalur laut menggunakan Kapal Express Bahari dari Pelabuhan Krueng Geukeuh ke Kuala Langsa, Senin, 1 Desember 2025.
Bantuan mencakup hygiene kit, selimut, matras, makanan siap saji, sembako, dan alat kebersihan. Distribusi udara turut dilakukan menuju wilayah sulit dijangkau seperti Gayo Lues dan Aceh Tamiang.
"Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga dikerahkan. Satu pesawat Cessna 208B Caravan melakukan tiga sorti dengan total bahan semai 1.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO untuk mengendalikan intensitas hujan," ujar dia.
Baca Juga: IKM Depok Galang Dana untuk Korban Banjir Bandang Sumatera
Selanjutnya, penyaluran bantuan di Sumatra Barat dilakukan melalui jalur udara dan laut. BNPB bersama TNI dan Basarnas mengirim 4 ton logistik ke Kabupaten Solok, Agam, dan Pasaman Barat. Bantuan meliputi makanan kemasan, beras, air mineral, kasur, obat-obatan, dan bahan baku makanan.
Ia mengatakan, jalur laut juga digunakan untuk mengirim bantuan ke Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, yang masih terisolasi akibat akses jalan yang belum terbuka. Seluruh unsur pemerintah, relawan, dan mitra internasional dipastikan terus bekerja maksimal.
“Kami terus mempercepat pencarian korban, pembukaan akses, pemulihan layanan vital, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya.
