"Adapun jalur 6 hingga 9 disiapkan sebagai area stabling untuk mendukung pola operasi kereta yang lebih fleksibel," tuturnya.
"Penataan ini diharapkan dapat meningkatkan ketertiban arus penumpang dan ketepatan waktu perjalanan," sambungnya.
Untuk memudahkan perpindahan moda, stasiun juga memiliki Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dengan ramp sepanjang sekitar 85 meter.
Baca Juga: 500 Warga Suku Baduy di Lebak Ikuti Cek Kesehatan Gratis
"Kemudian, selasar luar yang terhubung langsung ke terminal, serta area drop-zone utara seluas 1.562,79 meter persegi serta drop-off dan parkir selatan seluas 2.809,44 meter persegi," tambahnya.
Selama masa uji coba, perjalanan kereta tetap normal. Penumpang diminta menyesuaikan alur baru, terutama pengguna KRL.
"Akses sisi utara Jalan Sunan Kalijaga, penumpang dapat menuju selasar menuju area concourse melalui lift, eskalator atau tangga manual. Kemudian melanjutkan ke area loket dan gate tap-in atau out sebelum turun ke area peron KRL di Jalur 4 dan 5," terangnya.
Untuk akses selatan, penumpang masuk melalui pintu JPO.
"Area selatan ini menjadi akses utama untuk khusus drop-off kendaraan. Kendaraan yang menurunkan penumpang akan diarahkan kembali menuju Jalan Sunan Kalijaga," bebernya.
"Skema alur baru ini disiapkan untuk menciptakan perjalanan yang lebih teratur, nyaman, dan aman, terutama pada jam padat penumpang," sambungnya.
Progres pembangunan gedung baru telah mencapai 94,39 persen.
"Melalui uji coba ini, pemerintah memastikan seluruh sistem teknis, prosedural, dan pelayanan publik dapat diuji sebelum implementasi penuh," tandasnya.
