POSKOTA.CO.ID - Nama Habib Bahar bin Smith kembali memantik perbincangan publik. Gelombang kontroversi terbaru datang dari tuduhan personal yang menusuk, di mana sang pendakwah dituding telah menelantarkan istri.
Insiden ini menambah panjang daftar masalah hukum yang pernah membelitnya. Dari catatan masa lalunya, pria ini dikenal publik bukan hanya sebagai seorang da'i, tetapi juga pernah menjalani hukuman penjara hingga terlibat insiden bentrok dengan narapidana kasus pembunuhan, Ryan Jombang.
Baca Juga: Viral! Video Pengakuan Nabi dari Seorang Penumpang Bus Akhirnya Berujung Penurunan Paksa
Tuduhan Pahit di Balik Ucapan Anniversary
Sorotan terhadap Bahar bin Smith mengemuka setelah sang istri, Helwa Bachmid, menuangkan isi hatinya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @helwabachmid_, pada Sabtu, 15 November 2025. Di tengah potret pernikahan mereka, Helwa justru menumpahkan kekecewaan yang mendalam.
"Happy anniversary, Sayang. Ga nyangka ya, kamu menutupi pernikahan kita udah satu tahun dan selama satu tahun ini hidup aku penuh kamu buat menderita," tulis Helwa, mengawali curhatannya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan betapa ia tidak merasakan peran suami dalam membimbingnya secara spiritual. "Segala kekecewaan full kamu kasih ke aku. Selama kita menikah, aku tidak merasakan dimbimbing secara agama. Bahkan, selama satu tahun juga, hidupku bagaikan istri simpananmu," ungkap Helwa.
Helwa beralasan, keterpaksaannya membongkar aib rumah tangga ke publik adalah karena jalan komunikasi yang telah tertutup.
"Aku berani memposting ini bukan karena ingin menjelek-jelekkanmu, tapi kejelekanmu sudah tidak bisa ku toleran lagi karena sesakit dan sesulit itu untuk berkomunikasi denganmu," kata Helwa.
Baca Juga: Viral Vincent dan Desta Sampaikan Doa Spesial untuk Boiyen di Hari Pernikahannya
Profil dan Jejak Dakwah Sang Habib
Di balik kontroversinya, siapa Habib Bahar bin Smith? Habib Bahar Bin Smith memiliki nama lengkap Sayyid Bahar bin Ali bin Smith yang lahir pada 23 Juli 1985. Dirinya adalah seorang ulama dan pendakwah yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
Ia juga merupakan pimpinan dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Habib Bahar juga merupakan pendiri dari Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Bogor.
Sebagai seorang keturunan Nabi Muhammad SAW, ia menyandang gelar kehormatan Sayyid. Latar belakangnya inilah yang membuat kiprah dakwahnya kerap diperhatikan publik.
Baca Juga: Siapa Rully Anggi Akbar Suami Boiyen? Cek Profil Lengkapnya yang Seorang Dosen dan Pengusaha
Catatan Hitam Hukum
Riwayat hukum Bahar bin Smith tidak bisa dipandang remeh. Habib Bahar bin Smith pernah dipenjara karena kasus penganiayaan sopir taksi online.
Ia dinyatakan bebas setelah menyelesaikan masa hukuman tiga bulan penjara terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang pengemudi taksi online.
Insiden pemukulan tersebut terjadi pada September 2018, ketika Bahar memukul Ardiansyah, sopir taksi online yang saat itu mengantar istrinya pulang.
Bahar menuduh Ardiansyah menggoda istrinya, sehingga ia melayangkan pukulan. Namun Ardiansyah membantah tuduhan tersebut.
Kasus ini kemudian dibawa ke Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat. Pada 22 Juni 2021, majelis hakim menjatuhkan hukuman tiga bulan penjara kepada Bahar. Sebelumnya, Bahar juga pernah dihukum tiga tahun penjara karena kasus penganiayaan dua remaja pada 2019.
Konfliknya tidak berhenti di luar. Pada Agustus 2021, Bahar sempat terlibat ketegangan dengan terpidana kasus pembunuhan, Very Idham Henyansyah atau Ryan Jombang, di Lapas Gunung Sindur. Kuasa hukum Ryan, Benny Daga, menjelaskan bahwa keributan itu bermula dari dugaan utang Bahar kepada kliennya.
Namun, pihak Bahar membantah keras narasi tersebut. Kuasa hukum Bahar, Ichwan Tuankotta, menyangkal adanya utang sebesar itu dan menyebut persoalan tersebut hanya salah paham kecil yang sudah diselesaikan.
Pernyataan senada datang dari Kalapas Gunung Sindur, Mujiarto. “Itu permasalahan pribadi saja yang memang bisa terjadi terhadap siapa pun dan di mana pun, termasuk di dalam lapas," kata Mujiarto. Baik Ryan dan Bahar pun kemudian mengikuti program lanjutan pembinaan kepribadian dan kemandirian.
