Meski secara teknis telah dialokasikan, pencairan TPG sangat bergantung pada kesiapan anggaran triwulan berjalan di daerah. Beberapa daerah mengalami penyesuaian kas, yang memaksa jadwal pencairan mundur beberapa minggu dari rencana awal.
Di tengah keputusasaan, seberat apa pun, sebagian guru masih berusaha memelihara optimisme. Berharap pencairan untuk triwulan ini akan dilakukan secara serentak dalam minggu-minggu mendatang, mengingat kalender anggaran sudah memasuki akhir tahun.
Baca Juga: Hal yang Perlu Diketahui Guru Soal Pencairan TPG Triwulan IV 2025 dan Bonus THR
Langkah yang Dapat Dilakukan Guru
Daripada pasif menunggu, para guru disarankan untuk mengambil beberapa langkah strategis:
- Verifikasi Mandiri: Secara rutin mengecek status di Info GTK untuk memastikan SKTP benar-benar dalam status "Aktif & Layak Bayar".
- Audit Data Dapodik: Memastikan semua data, terutama jam mengajar, status kepegawaian, dan data rekening, telah sinkron dan akurat.
- Berkolaborasi dengan Operator Sekolah: Segera melaporkan dan memperbaiki ketidaksesuaian data bersama operator sekolah.
- Mengikuti Informasi Resmi: Aktif memantau kanal komunikasi resmi dari dinas pendidikan atau Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat.
- Dokumentasi: Menyimpan bukti digital atau cetak SKTP yang aktif untuk keperluan klarifikasi jika diperlukan.
Terbitnya SKTP memang merupakan tonggak penting, namun ia bukanlah jaminan akhir dari penantian. Proses pencairan TPG masih sangat bergantung pada dinamika validasi data, kesiapan anggaran, dan efisiensi birokrasi di daerah.
Yang pasti, bagi guru yang SKTP-nya telah terbit dan datanya telah sempurna, hak mereka akan sampai. Hanya waktu dan konsistensi proses yang masih menjadi tanda tanya besar.
Di balik semua ini, harapan untuk sistem pencairan yang lebih tertib, transparan, dan memiliki jadwal yang pasti di tahun-tahun mendatang, terus disuarakan oleh ribuan pahlawan tanpa tanda jasa di negeri ini.
