DPRD DKI Desak Pemprov Terangi dan Rawat Taman untuk Cegah Aktivitas Menyimpang

Sabtu 15 Nov 2025, 14:00 WIB
Sejumlah pria berpakaian necis nampak berjejer dan berkumpul dalam kegelapan di bantaran Kali Mookervart, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis, 13 November 2025 malam. (Sumber: Istimewa)

Sejumlah pria berpakaian necis nampak berjejer dan berkumpul dalam kegelapan di bantaran Kali Mookervart, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis, 13 November 2025 malam. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID DPRD DKI Jakarta menyoroti kondisi sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) yang kerap dimanfaatkan untuk aktivitas menyimpang pada malam hari.

Sorotan ini mencuat setelah terindikasi dugaan aktivitas sesama jenis di Taman Daan Mogot, Jakarta Barat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengatakan persoalan tersebut bukan semata karena kurangnya pengawasan, melainkan minimnya perawatan dan fasilitas dasar yang seharusnya disediakan pemerintah daerah. Menurutnya, taman terbengkalai harus dibuat terang, terawat, dan hidup.

"Kalau tamannya gelap, sepi, dan nggak ada kegiatan, pasti gampang dipakai buat hal-hal negatif," ujar Wibi saat dihubungi Poskota, Sabtu, 15 November 2025.

Wibi mendorong Pemprov Jakarta mengambil langkah teknis seperti memperbaiki penerangan, merapikan taman, serta menghilangkan titik gelap yang rawan dipakai untuk aktivitas negatif.

Baca Juga: Di Gang Setan Tamansari, Warga Hidup Waspada Setiap Hari

Ia juga menekankan pentingnya menghadirkan kegiatan positif agar taman tetap ramai dan aman.

"Jadi yang harus dilakukan adalah beresin lampu, rapihin taman, buang spot-spot gelap, lalu isi dengan aktivitas positif biar warganya betah dan ruangnya selalu ramai," ucap Wibi.

Aspek pengawasan juga dinilai penting. Ia menyarankan penambahan CCTV, penerangan memadai, serta patroli rutin Satpol PP pada jam-jam rawan.

"Soal penjagaan, iya, perlu banget ditambahin penerangan dan CCTV, plus patroli rutin Satpol PP di jam-jam rawan," kata Wibi.

"Enggak harus jaga 24 jam, tapi cukup ada kontrol rutin supaya orang tahu tamannya diawasi," sambungnya.

Wibi menegaskan keamanan taman tidak bergantung pada jumlah petugas, tetapi pada pengelolaan yang baik.

"Intinya simpel. Kalau tamannya terang, ramai, dan diawasi, otomatis aman. Tidak akan ada ruang buat aktivitas yang meresahkan warga," ungkapnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update