Wacana Pemerintah Terkait Pembatasan Game Online seperti PUBG Usai Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Rabu 12 Nov 2025, 14:51 WIB
Game online dianggap picu kekerasan? Pemerintah soroti bahaya game seperti PUBG dan Roblox pasca-ledakan sekolah. Simak wacana pembatasan dan ancaman pemblokirannya. (Sumber: YouTube/Mew2)

Game online dianggap picu kekerasan? Pemerintah soroti bahaya game seperti PUBG dan Roblox pasca-ledakan sekolah. Simak wacana pembatasan dan ancaman pemblokirannya. (Sumber: YouTube/Mew2)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Indonesia mulai mengkaji rencana pembatasan game online tertentu pasca-terjadinya insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat, 7 November 2025.

Wacana ini mengemuka menyusul pernyataan resmi dari Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang menyampaikan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Beliau (Prabowo) tadi menyampaikan bahwa kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online,” kata Hadi.

Kekhawatiran terhadap dampak negatif game online menjadi perhatian serius. Prasetyo Hadi menambahkan, “Karena, tidak menutup kemungkinan, game online ini ada beberapa yang di situ, ada hal-hal yang kurang baik, yang mungkin itu bisa memengaruhi generasi kita ke depan.”

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Gaming 2 Jutaan Terbaik Oktober 2025, Lancar Main PUBG hingga Mobile Legend

Sebagai contoh konkret, disebutkanlah game populer PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG Mobile). Menurut Hadi, game semacam ini dinilai berpotensi memberikan paparan yang berbahaya bagi anak-anak. “Misalnya contoh, PUBG. Itu kan di situ, kita mungkin berpikirnya ada pembatasan-pembatasan ya, di situ kan jenis-jenis senjata, juga mudah sekali untuk dipelajari, lebih berbahaya lagi,” ujarnya.

Dukungan Penuh dari Pemerintah DKI dan Langkah Pencegahan

Potret SMAN 72 Jakarta yang dijaga oleh pihak kepolisian usai terjadi ledakan. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Wacana pembatasan ini langsung mendapat dukungan dari Pemprov DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan komitmennya untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat guna mencegah terulangnya insiden serupa.

"Tentunya pemerintah DKI Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya apa yang menjadi kebijakan pemerintah untuk mengatasi agar persoalan yang terjadi di SMAN 72 tidak terulang kembali," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota, Senin, 10 November 2025.

Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta sendiri terjadi pada Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 12.15 WIB, bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat di masjid sekolah.

Ledakan pertama terdengar saat khotbah berlangsung, disusul letusan kedua dari arah luar masjid. Polisi mengungkapkan bahwa pelaku diduga adalah seorang siswa di sekolah tersebut yang berinisial FN dan diduga bergerak sendiri.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Gaming 2 Jutaan Terbaik Oktober 2025, Lancar Main PUBG hingga Mobile Legend

Upaya Lain Selain Pembatasan Game Online


Berita Terkait


News Update