JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, pihak kepolisian mengamankan satu terduga pelaku yang kini statusnya menjadi anak berkonflik dengan hukum (ABH).
Pihak kepolisian juga mendalami terkait pembuatan bom rakitan yang dilakukan oleh ABH. Bahkan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menyisir dan memblokir website yang dijadikan untuk melihat tutorial perakitan bom.
Sementara itu, Densus 88 Anti Teror mengungkapkan bahwa ada sejumlah nama yang menjadi inspirasi ABH untuk melakukan aksi tersebut. Nama-nama tersebut tertulis dalam senjata mainan yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Nah di sini ada suatu hal yang memprihatinkan, ada beberapa yang menjadi inspirasi terkait figus kita sebutkan ada kurang lebih 6 yang tercatat,” ujar Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana dikutip dari Tribrata News Polri pada Rabu, 12 November 2025.
Baca Juga: Mimetic Violence Itu Apa? Istilah yang Jadi Sorotan di Balik Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta
Lantas siapakah nama-nama yang menginspirasi ABH dalam aksi ledakan SMAN 72 Jakarta?
Daftar Nama Terkait ABH
Berikut ini daftar nama-nama yang diungkap oleh Densus 88, antara lain:
Eric Harris dan Dyan Klebold
Keduanya merupakan pelaku penembakan massal di Columbine High School, Amerika Serikat pada tahun 1999.
Harris dan Klebold menewaskan 13 siswa dan satu guru serta melukai 23 lainnya. Setelah membunuh sebagian besar korbannya di perpustakaan sekolah, mereka bunuh diri.
Baca Juga: Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diduga Simpan Dendam dan Tekanan Batin Sejak Awal 2025
Saat itu, penembakan di SMA tersebut merupakan yang paling mematikan dalam sejarah AS.
Peristiwa ini tetap menjadi salah satu insiden paling terkenal sebab pasangan tersebut menginspirasi banyak serangan sekolah, penembakan massal, serta pengeboman lain di Amerika.
Dylann Storm Roof
Ia dikenal seorang penganut supremasi kulit putih, dan neo-Nazi yang melakukan penembakan di gereja Charleston.
Selama pelajaran Alkitab pada 17 Juni 2015, di Gereja Episkopal Metodis Afrika Emanuel di Charleston, Carolina Selatan, Roof menewaskan sembilan orang dan melukai sepersepuluh orang, semuanya orang Afrika-Amerika, termasuk pendeta senior dan senator negara bagian Clementa C. Pinckney.
Baca Juga: Kabiddokkes Polda Metro: Golden Period Jadi Kunci Selamatkan Korban Ledakan SMAN 72
Setelah beberapa orang mengidentifikasi Roof sebagai tersangka utama, ia dicari pihak kepolisian dan ditangkap di Shelby, Carolina Utara.
Ia kemudian mengakui bahwa ia melakukan penembakan itu dengan harapan memicu perang ras.
Tindakan Dylan di Charleston secara luas digambarkan sebagai terorisme domestik. Tiga hari setelah penembakan, sebuah situs web berjudul The Last Rhodesian ditemukan dan kemudian dikonfirmasi oleh pihak berwenang sebagai milik Roof.
Situs web tersebut memuat foto-foto Roof berpose dengan simbol-simbol supremasi kulit putih dan neo-Nazisme, beserta manifesto yang menguraikan pandangannya terhadap orang kulit hitam, di antara kelompok-kelompok lainnya.
Baca Juga: Polisi Sebut ABH Pelaku Ledakan di SMAN 72 Merasa Sendiri dan tidak Punya Tempat Curhat
Dalam manifesto tersebut, ia juga mengklaim telah mengembangkan pandangan supremasi kulit putihnya setelah membaca tentang pembunuhan Trayvon Martin pada tahun 2012 dan kejahatan antar-kulit putih.
Alexandre Bissonnette
Alexandre merupakan warga Kanada yang menjadi pelaku penembakan masjid di Quebec, pada tahun 2017.
Ia menembak 6 jamaah dan melukai belasan jamaah saat melakukan salat malam. Ia juga dikenal seorang Islamofobia ekstrem.
Vladislav Roslyakov
Peristiwa ini merupakan penembakan dan pengeboman sekolah yang dilakukan oleh Vladislav Roslyakov, seorang mahasiswa berusia 18 tahun.
Baca Juga: KPAI Dorong Pendekatan Restoratif dalam Penanganan Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta
Ia menewaskan 20 orang dan melukai 73 lainnya sebelum bunuh diri.
Peristiwa ini merupakan penembakan sekolah paling mematikan di Rusia dan Ukraina sejak pengepungan sekolah di Beslan tahun 2004.
Pelaku membeli senapan pada 8 September 2018 dan membeli 150 butir peluru secara legal di sebuah toko senjata pada 13 Oktober 2018.
Ia memasuki gedung Kerch Polytechnic College pada 17 Oktober 2018 sekitar pukul 10.02 pagi.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai ABH, Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta Dijerat Dua Pasal
Seorang korban selamat dari insiden tersebut mengatakan bahwa penembakan berlangsung lebih dari 15 menit.
Brenton Tarrant
Brenton Tarrant merupakan pria asal Selandia Baru yang melakukan penembakan di masjid Al Noor dan Linwood Islamic Center pada 15 Maret 2019. Sebanyak 51 jemaah menjadi korban atas insiden tersebut.
Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat.
Natalie Lynn 'Samantha' Rupnow
Pada tanggal 16 Desember 2024, penembakan terjadi di Sekolah Kristen Abundant Life di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat. Dua orang tewas dan enam lainnya terluka.
Pelaku Natalie Lynn Rupnow yang berusia 15 tahun, bunuh diri di tempat kejadian.
Itulah nama-nama yang diungkap oleh Densus 88 terkait insiden di SMAN 72 Jakarta.