POSKOTA.CO.ID - Ingat, hari ini, 10 November adalah peringatan Hari Pahlawan Nasional merupakan momentum penting bagi bangsa kita untuk mengenang dan menghormati para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kedaulatan negara. Negeri kita seperti sekarang ini, karena jasa mereka, para pahlawan kita.
Melalui peringatan Hari Pahlawan juga menjadi sarana menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, rela berkorban demi bangsa dan negara dengan mengaktualisasikan nilai – nilai kepahlawanan di era kekinian.
“Yang lebih penting lagi bukan sekadar mengenang jasa para pahlawan, menumbuhkan semangat perjuangan membangun bangsa, tetapi bagaimana memanifestasikan nilai –nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari – hari,” ujar bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Demam Politisi Zohran Mamdani
“Setuju, utamanya kaum muda generasi era kini,” tambah Yudi.
“Bukan hanya kaum muda, kaum tua, lansia juga harus ikut meneladani sikap rela berkorban, mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya. Tak sebatas ucapan, tetapi melalui perbuatan,” urai mas Bro.
“Ini yang susah. Ngomong gampang, melaksanakan tak semudah seperti ketika mengucapkan,” ujar Heri.
“Ini juga aku setuju. Bagaimana mau mengutamakan kepentingan umum, jika kepentingan pribadi juga belum bisa terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja, sudah megap – megap, bagaimana ada tersisa untuk membantu kepentingan umum,” urai Yudi.
“Loh tafsirannya diubah. Membantu dan mengutamakan kepentingan umum jangan semata dilihat dari sisi materi dan ekonomi. Bisa dari tenaga, pikiran. Yang terpenting ada niat dan minat untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Itulah salah satu sisi makna sederhana pahlawan di era kini,” jales mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Inovasi Bukan demi Memperkaya Diri
“Menjadi orang bermanfaat bagi lingkungan, bukan berarti harus menciptakan karya besar, membagi – bagi hadiah dan sembako untuk warga kurang mampu. Selama itu mampu, maka lakukan. Jika tidak, masih banyak kesempatan dengan cara yang lain sesuai kemampuan yang dimiliki,” urai Heri.
