Meski inovasi terus dilakukan, Apple tetap menghadapi kenyataan bahwa permintaan iPhone Air generasi pertama tidak setinggi perkiraan.
Analis teknologi Ming-Chi Kuo mengungkap bahwa rantai pasokan Apple bahkan telah memangkas pengiriman dan kapasitas produksi hingga lebih dari 80% pada kuartal pertama 2026.
Namun, keputusan Apple untuk tetap melanjutkan pengembangan iPhone 18 Air menunjukkan optimisme jangka panjang terhadap potensi pasar menengah premium.
Apple tampaknya belajar dari lini “mini” dan “Plus” yang sempat kesulitan menemukan segmen pengguna tetap, dan kini mencoba memperkuat citra iPhone Air sebagai pilihan ringan namun berperforma tinggi.
Fokus pada Kamera: 48MP untuk Semua Sudut
Kamera menjadi aspek utama dalam pengembangan iPhone generasi baru ini. Tren industri menunjukkan bahwa kemampuan fotografi adalah nilai jual utama di pasar smartphone modern.
Untuk itu, iPhone 18 Air hadir dengan sistem kamera ganda 48MP — masing-masing untuk sensor utama dan ultra lebar.
Pendekatan ini membuat pengguna bisa lebih leluasa mengambil gambar lanskap, arsitektur, maupun objek jarak dekat tanpa kehilangan detail.
Langkah ini juga sejalan dengan penyempurnaan di seri iPhone 18 Pro Max, yang disebut akan membawa lensa periskop 48MP dengan apertur variabel demi hasil foto yang lebih terang dan tajam.
Meskipun iPhone Air berada di segmen lebih terjangkau, Apple tetap berusaha memberikan pengalaman kamera yang mendekati varian premium. Strategi ini serupa dengan langkah mereka menghadirkan MacBook versi murah dengan chip iPhone untuk menghadapi kompetitor seperti Chromebook.
Baca Juga: Tonton Video Pendek Lalu Dibayar Saldo DANA, Gini Caranya
Efisiensi dan Daya Tahan: Bukan Sekadar Spesifikasi
Dalam dunia ponsel modern, kapasitas baterai bukan satu-satunya faktor penting. Desain, efisiensi chipset, dan keamanan turut memengaruhi performa keseluruhan.
Apple dikenal lebih memilih efisiensi daya melalui chip berarsitektur tinggi daripada sekadar menambah kapasitas baterai besar.
