Transportasi Jadi Biang Polusi Udara Jakarta, Pemprov Diminta Tindak Tegas Industri dan Kendaraan 'Ngebul'

Kamis 06 Nov 2025, 20:30 WIB
Ilustrasi, lanskap kota yang diselimuti polusi udara di Jakarta, Jum'at, 26 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi, lanskap kota yang diselimuti polusi udara di Jakarta, Jum'at, 26 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ahmad juga menyoroti lambatnya realisasi roadmap kendaraan listrik di Jakarta. Menurutnya, target konversi armada Transjakarta ke bus listrik masih jauh dari harapan.

“Harusnya sejak 2019 dimulai dengan 100 unit, lalu bertambah jadi 600 unit di 2020, dan terus naik tiap tahun. Tapi realitanya sampai sekarang baru 300 unit yang beroperasi,” ujar Ahmad.

Ia menyebut, target tahun 2025 adalah 500 unit bus listrik beroperasi, dan pada tahun 2027 50 persen armada Transjakarta sudah harus listrik. Kemudian, seluruh angkutan umum DKI, termasuk angkot dan mikrotrans, wajib beralih ke listrik pada tahun 2030.

“Gubernur harus memastikan roadmap ini tidak meleset lagi. Karena kalau semua armada umum sudah listrik, pencemaran udara di Jakarta bisa turun drastis,” katanya.

Selain bus, ia juga mendorong agar truk pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup turut dikonversi menjadi kendaraan listrik.

“Sekarang sudah ada teknologi truk listrik buatan dalam negeri, bahkan Universitas Indonesia sudah membuat prototipe-nya. Jadi sangat memungkinkan kalau DKI mau memproduksi sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengingatkan pentingnya pengaturan jam operasional kendaraan berat di Jakarta.

“Truk logistik seharusnya hanya boleh masuk kota antara pukul 8 malam sampai 6 pagi. Tapi kenyataannya banyak yang melanggar, bahkan dikawal polisi. Ini yang harus ditertibkan,” ungkap Ahmad.

Menurut dia, pembatasan ini penting agar lalu lintas siang hari tidak semakin macet dan pencemaran udara tidak meningkat. Hal serupa, katanya, juga berlaku bagi truk pengangkut sampah.

“Angkutan sampah sebaiknya beroperasi malam hari, bukan siang. Kalau siang malah menambah kemacetan dan polusi,” kata dia. (cr-4)


Berita Terkait


News Update