POSKOTA.CO.ID - Pada sore yang penuh drama di Kamis, 6 November 2025, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, laga antara PSBS Biak dan Persita Tangerang di pekan ke-12 kompetisi BRI Super League 2025/2026 menjadi ajang yang penuh liku dan akhirnya berbuah kejutan.
Persita yang sejak awal punya ambisi besar untuk menggusur posisi 2 klasemen, harus menelan kekalahan tipis 1-2 dari tuan rumah PSBS Biak.
Latar Belakang dan Status Kedua Tim
Persita Tangerang datang ke Sleman dengan harapan besar. Setelah seri dan terkadang meraih kemenangan, mereka melihat kesempatan untuk menyalip posisi kedua – sebuah langkah strategis untuk menanjak di tangga klasemen.
Baca Juga: Genggaman Kecil, Tenaga Besar! Ini Spesifikasi HP iQOO 15 Mini yang Sedang Dinanti
Sementara itu, PSBS Biak berada dalam situasi tekanan: belum meraih kemenangan dalam beberapa laga terakhir dan harus segera membukukan poin untuk keluar dari posisi yang rawan degradasi.
Karena itu, konteksnya sangat berbeda: Persita mencari momentum, PSBS Biak mencari kebangkitan.
Jalannya Pertandingan – Babak Pertama
Pertandingan dimulai dengan penguasaan bola yang lebih banyak oleh tuan rumah PSBS Biak, mencoba membangun dari lini belakang. Namun Persita cepat melakukan tekanan dan terbukti membuahkan hasil pada menit ke-10.
Pemain Persita, Rayco Rodriguez, menggiring dari sisi kanan, memotong ke tengah dan mencoba tembakan. Namun yang terjadi kemudian adalah momen malang bagi PSBS: upaya pemain belakang, Sandro Anibal (atau dalam beberapa laporan disebut Embalo), malah membelokkan bola ke gawangnya sendiri sehingga Persita unggul 1-0.
Setelah gol itu, Persita tampil cukup rapi menahan serangan PSBS dan bahkan nyaris menggandakan keunggulan lewat tembakan dari Aleksa Andrejic di menit ke-24 yang meleset tipis. Hingga babak pertama usai, skor tetap 1-0 untuk Persita.
Babak Kedua – Kebangkitan PSBS Biak
Memasuki babak kedua, PSBS Biak melakukan sejumlah pergantian dan meningkatkan intensitas. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-69 saat Ruyery Blanco memanfaatkan umpan dari rekannya (Arjuna Agung) dan melepas tembakan yang tak bisa dibendung oleh kiper Persita. Skor berubah 1-1.
Pertandingan pun semakin panas dan menegangkan, dan yang membuat momen dramatis adalah gol penentu di masa tambahan waktu—yaitu menit ke-90+2—oleh Yano Putra yang masuk sebagai pemain pengganti. Dengan tendangan keras di dalam kotak penalti, dia membawa PSBS Biak unggul 2-1 dan mengunci kemenangan.
Implikasi Klasemen dan Dampak untuk Kedua Tim
Kekalahan ini membuat Persita Tangerang gagal merebut posisi kedua dan justru harus turun ke peringkat ke-5 dengan koleksi 18 poin.
Sementara PSBS Biak mendapatkan angin segar: kemenangan tersebut memutus tren tanpa kemenangan (lima laga terakhir) dan mengangkat mereka ke posisi ke-15 klasemen – satu strip di atas zona degradasi – dengan raihan 9 poin.
Artinya: untuk Persita, ini sinyal bahwa perjalanan naik kelas tidak mudah dan masih banyak tantangan. Untuk PSBS, kemenangan ini adalah obat motivasi yang sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Beli Samsung Galaxy S25 Sekarang atau Tunggu Samsung Galaxy S26 Rilis? Ini Plus Minusnya!
Catatan Penting Lain
Gol bunuh diri Sandro Anibal (PSBS) pada menit ke-10 menjadi pembuka yang mengejutkan. Pergantian pemain dan strategi PSBS dalam babak kedua terbukti efektif. Gol penentu di injury time selalu jadi bahan drama – sebuah bukti bahwa pertandingan sepak bola tak bisa diprediksi hingga peluit akhir.
Untuk Persita, satu hal yang harus dievaluasi: menjaga keunggulan dan meredam momentum lawan yang bangkit. Untuk PSBS Biak: keberhasilan comeback ini bisa menjadi benchmark agar mereka lebih konsisten di laga-laga berikutnya.
Laga antara PSBS Biak dan Persita Tangerang ini mengingatkan kita bahwa dalam kompetisi, keunggulan awal tidak selalu menjamin kemenangan dan tim yang tertinggal pun masih punya peluang jika bisa bermain dengan tekad dan strategi tepat. Persita sempat unggul cepat namun gagal menutup laga dengan baik. PSBS Biak, di sisi lain, memanfaatkan momentum babak kedua dengan baik dan mencetak dua gol penting (termasuk satu di masa tambahan waktu) yang mengubah arah pertandingan.
Bagi Persita, kekalahan ini menjadi pembelajaran penting bahwa persaingan di Super League sangat ketat. Bagi PSBS Biak, kemenangan ini harus ditindaklanjuti agar tak kembali ke neraka zona degradasi.
