Ternyata Ini Alasan Kangen Water Disebut Air Masa Depan untuk Gaya Hidup Modern

Selasa 04 Nov 2025, 05:25 WIB
Ilustrasi, Kangen Water, air masa depan. (Sumber: Istimewa)

Ilustrasi, Kangen Water, air masa depan. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Air merupakan elemen paling vital bagi tubuh manusia, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan, mengatur suhu tubuh, serta mendukung fungsi organ secara optimal.

Karena itu, semakin banyak orang kini mencari sumber air minum yang tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga memberikan manfaat lebih bagi kesehatan.

Kesadaran ini mendorong lahirnya berbagai inovasi untuk menghasilkan air dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai fungsional bagi tubuh.

Dengan pentingnya kebutuhan air bersih, Jepang menghadirkan teknologi ionisasi air mutakhir yang mampu menghasilkan air dengan kualitas istimewa. Melalui proses ionisasi, air diubah menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh dan memiliki sifat alkali alami yang membantu menetralkan kadar asam berlebih.

Baca Juga: Rutin Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari, Ini 7 Manfaatnya untuk Kesehatan Intip Selengkapnya!

Teknologi ini kemudian dikenal luas melalui mesin Kangen Water, yang menawarkan solusi praktis untuk menikmati air sehat, segar, dan ramah lingkungan langsung dari rumah.

Manager Enagic Indonesia, Widia Hartono, menjelaskan, Mesin Kangen Water menjadi solusi praktis untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membawa gaya hidup baru yang lebih sehat, hemat, dan ramah lingkungan.

Kangen Water berasal dari kata Jepang kangen yang berarti “kembali ke asal”. Filosofi ini mengacu pada konsep mengembalikan air ke bentuk alaminya, bersih, segar, dan penuh manfaat bagi kesehatan.

Mesin Kangen Water. (Sumber: Istimewa)

“Mesin Kangen Water dari Enagic bekerja dengan teknologi elektrolisis yang memisahkan air biasa menjadi beberapa jenis air dengan tingkat pH berbeda,” kata dia, di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Dia menjelaskan dengan demikian airnya memiliki sejumlah keuntungan antara lain air alkali (pH 8.5–9.5) cocok untuk diminum sehari-hari, air netral (pH 7.0) aman digunakan untuk minum obat dan menyiapkan susu bayi, air asam kuat (pH rendah) dapat dimanfaatkan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan rumah tangga, dan air alkali kuat yang sering dipakai untuk mencuci buah dan sayuran agar lebih higienis.

Widia menyebut alasan pentingnya air bukan sekadar pelepas dahaga, melainkan penentu kualitas hidup. Pertama, lebih sehat. Air alkali yang dihasilkan Kangen Water dipercaya membantu menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.

Pola makan modern yang cenderung tinggi lemak, gula, dan makanan olahan sering membuat tubuh bersifat asam. Dengan mengonsumsi air alkali, keseimbangan pH tubuh dapat lebih terjaga.

“Selain itu, teknologi elektrolisis juga menghasilkan air dengan kandungan antioksidan tinggi yang bermanfaat melawan radikal bebas. Inilah yang membuat banyak orang merasa lebih bugar setelah rutin mengonsumsi Kangen Water,” kata dia.

Kedua, lebih hemat, karena tidak perlu membeli air minum kemasan. Biaya ini jika dikalkulasikan dalam setahun bisa mencapai angka yang cukup besar.

Ketiga, ramah lingkungan. Krisis sampah plastik, terutama botol sekali pakai, menjadi masalah global. Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan setiap tahunnya, mengancam ekosistem dan kehidupan laut.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Efek Samping Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Hari yang Wajib Diwaspadai

Keempat, satu mesin untuk semua kebutuhan rumah tangga yaitu minum, memasak, membersihkan, hingga perawatan kulit. Praktis dan modern.

Banyak pengguna di Indonesia yang telah merasakan manfaat nyata dari mesin ini. “Mesin Kangen Water bukan sekadar perangkat, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga,” ungkap dia.

Sejumlah keluarga juga berbagi pengalaman, kata dia, seperti merasa lebih segar setelah rutin minum air alkali, mengurangi konsumsi botol plastik, hingga merasakan kepraktisan dalam penggunaan sehari-hari.

“Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa manfaat kesehatan bersifat subjektif dan dapat berbeda pada setiap individu,” ujar dia.


Berita Terkait


News Update