Tanggul Kali Srengseng Sukatani Jebol, Puluhan Rumah di Sukamanah Bekasi Tergenang

Selasa 04 Nov 2025, 17:43 WIB
Permukiman warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, tergenang jebolnya Kali Srengseng Sukatani. (Sumber: Istimewa)

Permukiman warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, tergenang jebolnya Kali Srengseng Sukatani. (Sumber: Istimewa)

SUKATANI, POSKOTA.CO.ID - Warga Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, masih merasa was-was setelah tanggul Kali Srengseng jebol akibat luapan air dari Kali Cikarang yang menyebabkan banjir besar hingga sepinggang orang dewasa selama empat hari lamanya.

Bahkan, rumah-rumah di sepanjang aliran kali porak poranda, termasuk milik Ati, 60 tahun, warga RT 02 RW 05, yang menjadi salah satu korban pertama terdampak.

“Ya, namanya ini kali besar, kan. Saya ngeri aja, takut barang-barang hanyut kebawa arus. Apalagi rumahnya persis depan kali. Pas jebol, rumah saya yang paling pertama terdampak. Dan, langsung paling tingginya sampai sepinggang,” ujar Ati saat ditemui di rumahnya, Selasa, 4 November 2025.

Ati mengaku saat kejadian dirinya sedang tidak berada di rumah. Ia baru mengetahui kondisi rumahnya keesokan harinya dalam keadaan berantakan dan penuh lumpur.

Baca Juga: 2 RT di Jati Padang Jaksel Masih Terendam Imbas Tanggul Baswedan Jebol

“Saya lagi nginep di rumah anak, jadi rumah ditutup dan kosong. Pas banjir, pintunya sampai terbuka, air masuk semua,” katanya.

Meski sempat memiliki firasat buruk, Ati hanya sempat menyelamatkan sebagian barang berharganya.

“Pakaian beberapa ada yang sudah saya kemasi dan masuk-masukin ke atas lemari. Tapi TV sama kulkas rusak semua, enggak sempat diangkat,” ungkapnya.

Ati mengatakan banjir kali ini sebagai yang terparah sepanjang ia tinggal di kawasan tersebut. Ia khawatir peristiwa serupa akan terulang, apalagi dirinya memiliki 11 cucu yang masih kecil.

Ati, warga RT 02/RW 05, Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, salah satu korban terdampak banjir akibat jebolnya Kali Srengseng Sukatani. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

“Saya paling khawatir sama cucu saya. Kalau banjir begini bingung mau ngungsi ke mana. Saudara pada di sini semua dan kena dampaknya,” ucapnya.

Namun, di tengah musibah tersebut, Ati mengaku hanya menerima bantuan seadanya. Ia bahkan tidak sempat mengungsi ke balai desa dan memilih untuk berdiam diri di rumah dalam keadaan rumah yang terendam.

“Saya baru dapat bantuan dari RT doang. Itu pun cuma mi instan dua bungkus. Enggak rata sebenarnya, ada yang kebagian, ada juga yang enggak,” katanya.

Lebih parah lagi, setelah banjir surut, Ati sempat menemukan ular masuk ke dalam rumahnya. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul secara permanen agar warga tidak terus dihantui rasa cemas.

“Saya mah pengen buru-buru diperbaiki aja biar jangan kena banjir lagi. Jangan sampai tanggulnya jebol lagi,” pintanya.

Sementara itu, warga lain, Siti Khodijah 57 tahun, juga mengalami nasib serupa. Rumahnya bahkan hancur diterjang air, dan hampir semua barang miliknya hanyut terbawa arus.

Baca Juga: Tanggul Baswedan Jebol, Dua RT di Kelurahan Jati Padang Jaksel Masih Tergenang

“Kami enggak sempat ambil barang-barang. Semuanya hanyut. Paling baju beberapa aja yang tersisa. Airnya tiba-tiba tinggi, perabotan banyak yang rusak, udah enggak bisa dipakai. Enggak ada yang bisa diselamatkan lah pokoknya,” ungkapnya.

Siti mengaku saat banjir, lokasi rumahnya sempat ditinjau langsung oleh Bupati Bekasi. Ia bahkan termasuk warga yang beruntung karena mendapat bantuan pembangunan rumah dari pemerintah.

“Alhamdulillah kemarin dapat bantuan dari pemerintah. Saya cuma diminta kumpulin KK sama KTP ke desa. Dengan kondisi kayak gini, saya bersyukur karena masih ada bantuan yang datang. Karena saya enggak tahu mau tinggal di mana lagi,” ujarnya.


Berita Terkait


News Update