POSKOTA.CO.ID - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui unit bisnis Logam Mulia kembali memperbarui daftar harga emas batangan pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Berdasarkan data resmi dari laman LogamMulia.com, harga jual emas ukuran 1 gram kini berada di kisaran Rp2.310.000 per gram. Angka ini menunjukkan adanya penurunan sekitar Rp177.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp2.487.000 per gram.
Sementara itu, harga buy-back atau harga beli kembali oleh Antam tercatat di Rp2.164.000 per gram. Dengan demikian, terdapat selisih sekitar Rp146.000 antara harga jual dan harga buy-back.
Selisih ini penting diperhatikan oleh para investor yang berniat menjual emas, karena menjadi cerminan dari margin harga di pasaran.
Baca Juga: Kopi Pagi: Aksi Nyata Hidup Sederhana
Daftar Harga Emas Antam Berdasarkan Ukuran (Gramasi)
Berikut estimasi harga emas Antam yang berlaku pada 23 Oktober 2025:

Perlu diingat bahwa harga emas bersifat dinamis dan dapat berubah setiap hari mengikuti perkembangan harga emas dunia, kurs rupiah terhadap dolar AS, dan kebijakan fiskal dalam negeri.
Oleh karena itu, calon investor disarankan untuk memantau harga harian melalui situs resmi Antam atau sumber terpercaya lainnya sebelum melakukan transaksi.
Faktor yang Mempengaruhi Naik-Turunnya Harga Emas
Fluktuasi harga emas bukanlah hal baru di dunia investasi. Sejumlah faktor eksternal dan internal turut berperan dalam menentukan harga logam mulia, di antaranya:
1. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS
Emas global diperdagangkan dalam satuan dolar AS. Ketika dolar menguat terhadap rupiah, maka harga emas dalam rupiah cenderung meningkat. Sebaliknya, penguatan rupiah dapat menekan harga emas domestik. Inilah sebabnya kurs mata uang menjadi variabel penting bagi investor emas di Indonesia.
2. Kondisi Ekonomi dan Politik Dunia
Ketidakpastian global seperti perang, inflasi tinggi, hingga kebijakan suku bunga bank sentral sering mendorong investor beralih ke aset aman atau safe haven seperti emas. Misalnya, ketika The Federal Reserve (bank sentral AS) menaikkan suku bunga, imbal hasil obligasi meningkat dan harga emas biasanya melemah karena daya tarik emas tanpa bunga berkurang.